Abstrak

Prarancangan pabrik etil asetat dengan kapasitas 60.000 ton/tahun beroperasi secara kontinyu selama 330 hari/tahun dan 24 jam/hari. Satu kg produk etil asetat membutuhkan bahan baku asam asetat 0,70 kg dan etanol 0,57 kg serta menghasilkan limbah cair 0,27 kg. Pabrik etil asetat akan didirikan di Kawasan Industri Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Reaksi pembentukan etil asetat dengan cara esterifikasi dari asam asetat dan etanol melalui proses reaksi fase cair-cair dengan katalis resin penukar ion yaitu amberlyst 30 wet. Reaksi berlangsung dalam reactive distillation column dengan tujuan membuat konversi mencapai 100% terhadap asam asetat. Kondisi operasi berjalan secara non-adiabatic non-isothermal pada temperatur 81–122°C dan tekanan 1,5 bar dengan pemanas steam jenuh pada suhu 150°C dan tekanan 4,76 bar. Tahapan pemurnian produk dilakukan dalam dekanter dan stripping column hingga kemurnian 99,96% berat.
Unit Pendukung pabrik etil asetat terdiri dari unit utilitas untuk pengadaan air sebesar 13,95 L/kg produk yang diperoleh dari sungai Bengawan Solo, tenaga listrik sebesar 0,05 kWh/kg produk, penyediaan udara tekan sebesar 0,02 Nm3/kg produk, penyediaan steam jenuh sebesar 3,43 kg/kg produk, penyediaan bahan bakar HSD sebesar 0,01 L/kg produk untuk generator, dan natural gas sebesar
1,35×10-4 MMBtu/kg produk untuk boiler. Pabrik didukung oleh tiga laboratorium,
yaitu laboratorium fisik, laboratorium analitik, serta laboratorium penelitian dan pengembangan. Pabrik didirikan di area dengan luas tanah 2,46 ha pada tahun 2019 dan akan beroperasi pada tahun 2020. Jumlah karyawan sebanyak 146 orang yang terdiri dari karyawan shift dan non shift dengan 0,02 man hour/kg produk.
Hasil analisis ekonomi prarancangan pabrik etil asetat diperoleh total production cost sebesar Rp16.316,93 /kg produk dengan harga jual produk Rp18.626,00 /kg produk, POS  (Profit  on  Sales)  sebelum  dan  sesudah  pajak sebesar 12,40% dan 9,92%, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 39,96% dan 31,97%, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 2,04 dan 2,44 tahun, BEP (Break Event Point) 40,46%, SDP (Shut Down Point) 22,28%, DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 25,99%, BCR (Benefit Cost Ratio) sebesar 11,32%, NPV (Net Present Value) US$3.616.394, dan IRR (Internal Rate of Return) sebesar 12,01%. Jadi, dari segi ekonomi pabrik tersebut layak didirikan.