×
Sistem Cakar Ayam Modifikasi (CAM) adalah sistem yang menggunakan pipa baja galvanis sebagai plat pengaku. Sistem ini telah diimplementasikan di jalan percobaan Pamanukan-Indramayu. Banyak keuntungan diperoleh dari penggunaan sistem ini, misalnya pengurangan pada lendutan, ketahanan, dan pengaplikasian pada jalan. Uji coba skala penuh telah dilakukan di Jalan Raya Waru-Surabaya dan Jalan Raya IV di Makassar. Masalah masih terjadi meskipun sistem ini telah banyak digunakan, contohnya defleksi dan retak karena ketebalan pelat yang kurang. Penelitian ini akan membahas tentang lendutan, momen dan gaya lintang dari model pelat pada tanah lunak menggunakan Metode Elemen Hingga (MEH). Konfigurasi sistem untuk pelat beton yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7,25 m lebar dan 14,0 m panjang dengan ketebalan bervariasi dengan 0,15 m, 0,18 m dan 0,22 m menggunakan 21 cakar. Beban merepresentasikan pemuatan truk semi trailer dengan bobot masing-masing sumbu yang diperbanyak menjadi 2 beban seragam yang sama. Posisi titik pemuatan uji dibuat dalam beberapa variasi untuk menentukan nilai defleksi terbesar. Nilai lendutan terbesar ditunjukkan pada pelat menggunakan Sistem Cakar Ayam Modifikasi dengan ketebalan 0,15 m, 0,18 m, dan 0,22 m seperti fol-lowing 1,87 mm, 1,75 mm, dan 1,64 mm. Sedangkan nilai lendutan terbesar ditunjukkan pada pelat tanpa menggunakan Sistem Cakar Ayam Modifikasi dengan ketebalan 0,15 m, 0,18 m, dan 0,22 m seperti berikut ini adalah 2,12 mm, 2,04 mm, dan 1,94 mm. Jika pelat semakin tebal, maka nilai kekakuannya akan meningkat dan lendutan memberikan hasil yang lebih kecil. Penggunaan cakar pada Sistem Cakar Ayam Modifikasi dapat berfungsi sebagai pengekangan beban dan pegangan pelat. Kekakuan pelat akan meningkat ketika pelat diterapkan dengan Sistem Cakar Ayam Modifikasi sehingga pelat dengan Sistem Cakar Ayam Modifikasi akan memperoleh lendutan yang lebih kecil dibandingkan dengan pelat tanpa menggunakan Sistem Cakar Ayam Modifikasi.