×
Novel klasik yang berjudul Lady Chatterley’s Lover karya D.H Lawrence yang diterjemahkan oleh Arfan Achyar merupakan novel yang penuh dengan kritik sosial namun tetap menjadi bacaan inspiratif. Hal tersebut terbut terbukti dengan banyaknya temuan mengenai memperindah bahasa, membayangkan dan mengkiaskan suatu bahasa yang merupakan ciri khas dari gaya bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa yang muncul dalam novel Lady Chatterley’s Lover karya D.H Lawrence, (2) Mengidentifikasi dan mendeskripsikan teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan gaya bahasa dalam Lady Chatterley’s Lover karya D.H Lawrence (3) Mengidentifikasi dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap pergeseran jenis gaya bahasa dalam novel Lady Chatterley’s Lover,(4) Mendeskripsikan kualitas terjemahan gaya bahasa dalam novel Lady Chatterley’s Lover karya D.H Lawrence.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan studi kasus terpancang (embedded research). Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis menyusun jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat dalam novel Lady Chatterley’s Lover. Kemudian, untuk mengidentifikasi teknik penerjemahan, peneliti membandingkan jenis-jenis gaya bahasa di teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran. Akhirnya, para peneliti melakukan Focus Group Disscussion bersama dua informan (rater) untuk mengidentikasi kualitas terjemahan dan mengkaji dampak teknik terjemahan terhadap pergeseran jenis gaya bahasa di novel the Lady Chatterley's Lover.
Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menemukan (1) 7 jenis gaya bahasa dalam novel Lady Chatterley’s Lover, yaitu asindeton, sinekdok, paronomasia, personifikasi, hiperbola, metafora dan simile. (2) Teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan gaya bahasa adalah teknik penerjemahan padanan lazim, reduksi, peminjaman ,kreasi diskursif, literal,adisi, adaptasi, eksplisitasi dan modulasi. (3) teknik- teknik tersebut mempengaruhi pergeseran jenis-jenis gaya bahasa, yaitu pada paronomasia,metafora dan simile. Kombinasi padanan lazim dan reduksi menghasilkan pergeseran pada paronomasia. Pergeseran pada metafora disebabkan oleh teknik padanan lazim, kombinasi padanan lazim dengan literal, kombinasi adisi dengan padanan lazim, kombinasi kreasi diskursif dengan adisi. Kombinasi reduksi dengan padanan lazim meyebabkan pergeseran pada simile. (4) Teknik padanan lazim dan kombinasi dengan adisi menghasilkan terjemahan dengan tingkat keakuratan dan keberterimaan yang tinggi.Sedangkan pada teknik penerjemahan lainnya menghasilkan tingkat keakuratan rendah namun menghasilkan terjemahan yang berterima. Dari temuan yang dihasilkan menandakan bahwa, teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah akan mempengaruhi kualitas terjemahan gaya bahasa pada novel Lady Chatterley’s Lover.
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, ketika menerjemahkan gaya bahasa, penerjemah harus menggunakan teknik penerjemahan yang tepat agar mendapatkan kualitas terjemahan yang baik. Lebih lanjut, penerjemah juga harus menyesuaikan terjemahan dengan konteks situasi dan juga budaya dibahasa sasaran. selain itu, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti hubungan antara penerjemah dan pergeseran gaya bahasa di sebuah novel. Lebih lanjut, peneliti selanjutnya dapat menambahkan pendekatan lain seperti pragmatik dan semantik.