ABSTRAK
Kematangan karier perlu dimiliki oleh mahasiswa setelah lulus dari Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi, menyediakan berbagai macam layanan pendidikan untuk meningkatkan kematangan karier mahasiswa. Salah satu layanan yang diberikan yaitu berupa pengadaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kematangan karier dapat ditingkatkan dengan mengembangkan optimisme dan regulasi diri pada individu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai hubungan antara optimisme dan regulasi diri dengan kematangan karier pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang mengikuti UKM Olahraga.
Sampel dalam penelitian ini 194 mahasiswa yang mengikuti UKM Olahraga. Sampel ditentukan menggunakan teknik purposive sampling, dengan syarat mahasiswa UNS yang telah terdaftar mengikuti UKM Olahraga dan masih aktif mengikuti latihan UKM dengan minimal kehadiran 50% dari keseluruhan jumlah latihan. Instrumen yang digunakan adalah skala kematangan karier (r=0,833), skala optimisme (r=0,856), skala regulasi diri (r=0,920). Hasil analisis regresi berganda menunjukkan adanya hubungan antara optimisme dan regulasi diri secara bersama-sama dengan kematangan karier (Fhitung = 50,219 > Ftabel 0,34), p = 0,00 (p<0,05), dan R = 0,586. Nilai R2 = 0,345 (34,5%), dengan sumbangan efektif optimisme sebesar 19,33% dan regulasi diri sebesar 15,17%. Hasil analisis uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan antara optimisme dengan kematangan karier (p<0,05; rx1y =0,533), dan terdapat hubungan antara regulasi diri dengan kematangan karier (p<0,05; rx2y =0,506).
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara optimisme dan regulasi diri dengan kematangan karier pada mahasiswa UNS yang mengikuti UKM Olahraga.

Kata kunci : Kematangan Karier, Optimisme, Regulasi Diri, UKM