ABSTRAK

Aksi teorisme terjadi dalam waktu berdekatan pada bulan Mei 2018 di Indonesia. Bermula dari kerusuhan napi teroris di Mako Brimob tanggal 8 – 9 Mei 2018 yang menewaskan satu napi teroris dan lima anggota kepolisian. Minggu, 13 Mei 2018 disusul ledakan bom di tiga gereja di Surabaya yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan. Belum usai, Minggu malam, 13 Mei 2018 terjadi ledakan di Rusunawa Sidoarjo. Ketakutan masih dirasakan masyarakat Indonesia, teror kembali terjadi pada hari Senin, 14 Mei 2018 di Mapolrestabes Surabaya. Tiga hari kemudian, 16 Mei 2018 terjadi penyerangan terduga teroris di Mapolda Riau.
Terjadinya aksi teror yang berurutan menjadikan peristiwa ini diberitakan secara terus menerus oleh media, termasuk Line Today. Line Today menjadi wadah yang digemari para pengguna Line messanger dalam membaca berita, karena mudah, simpel, dan selalu up to date. Penelitian ini didasarkan pada minat penulis untuk mengkaji pembingkaian berita terorisme di Line Today.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing Robert N. Entman.Teori yang digunakan yaitu teori analisis framing Robert N. Entman. Hasil kesimpulan pada analisis penelitian ini merujuk pada empat model framing Robert N. Entman, yakni adanya tragedi kemanusiaan merupakan bukti proses deradikalisasi belum maksimal, polisi masih perlu meningkatkan profesionalismenya dalam menjaga keamanan, dan belum ditemukan solusi konkret dari peristiwa terorisme yang terjadi.

Kata kunci: framing, terorisme, Line Today