×
ABSTRAK
Kurangnya perhatian pendokumentasian cerita rakyat dapat menghilangkan aset budaya dan pengetahuan masyarakat lokal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cerita rakyat Gunung Kelud di Kediri yang meliputi: (1) isi cerita; (2) mitos-mitos cerita; (3) nilai pendidikan; (4) relevansinya sebagai bahan ajar di SMP. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori analisis strukturalisme Levi Strauss dengan pendekatan mitologi. Data dan sumber data dalam penelitian ini berupa data lisan cerita rakyat Gunung Kelud dengan sumber data juru kunci Gunung Kelud, para pengunjung Gunung Kelud, dan warga sekitar Gunung Kelud. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan wawancara secara mendalam dan analisis isi dokumen. Uji validitas menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data dalam penelitian ini menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono yang terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) pengumpulan data; (2) reduksi data; (3) sajian data; dan (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diketahui struktur luar dan struktur dalam cerita rakyat Gunung Kelud. Struktur luar terdiri dari babak/episode (bagian penting dalam cerita berbentuk paragraf), unit babak/unit babak (bagian penting dalam cerita berbentuk kalimat), dan deret sintagmatik dan paradigmatik yang menunjukkan alur dari cerita sedangkan melalui struktur dalam ditemukan miteme-miteme berupa, (1) miteme latar belakang tokoh; (2) miteme kehidupan remaja; (3) miteme politik; (4) miteme penghianatan; dan (5) miteme akhir. Selain itu, melalui analisis ini ditemukan mitos-mitos dari cerita rakyat Gunung Kelud berupa upacara adat Larung Sesaji Gunung Kelud dan Upacara Larung Sesaji Kali Brantas serta mitos-mitos yang dipercaya masyarakat yaitu mitos buaya putih penunggu kawah Gunung Kelud dan mitos keris Empu Gandring di larung di kawah Gunung Kelud. Selain itu, cerita rakyat Gunung Kelud memiliki nilai-nilai pendidikan yang berupa, (1) nilai pendidikan religius; (2) nilai pendidikan moral; dan (3) nilai pendidikan budaya. Analisis mitologi dan nilai pendidikan pada cerita rakyat Gunung Kelud ini relevan sebagai bahan ajar mata pelajaran bahasa Jawa karena secara jelas termuat pada silabus pembelajaran Bahasa Jawa di SMP kelas VII KD 3.3 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral dari teks lisan dan tulis yang berupa fiksi (wayang/cerpen/cerita rakyat/topeng dhalang). Selain itu, cerita rakyat Gunung Kelud juga mengandung ragam budaya dan nilai-nilai pendidikan yang dapat diteladani dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci: Mitos, cerita rakyat, nilai-nilai pendidikan, bahan ajar.