ABSTRAK

Latar  belakang  :  Stroke  adalah  gangguan  fungsional  otak  baik  fokal maupun global yang menyebabkan terjadinya gangguan klinis yang berkembang secara cepat, dapat mengawali kematian dengan tanpa penyebab lainnya selain gangguan pembuluh darah otak. Stroke infark trombotik merupakan tipe stroke yang paling sering terjadi, hampir 80% dari semua stroke. Aspirin menjadi satu-satunya antiplatelet  dengan  penelitian  klinis  yang besar  dan  paling banyak  digunakan karena harga yang terjangkau, tersedia luas, serta aman. Penelitian terbaru menyatakan  adanya  hubungan  positif  antara  onset-to-door  dengan  perbaikan klinis setelah stroke trombotik akut. Adanya time window yang sempit serta beberapa kriteria ekslusi pada kandidat reperfusi intravena, menjadikan aspirin yang direkomendasikan sebagai terapi utama pada stroke trombotik akut.  Metode
: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan  pada  bulan  September  –  Oktober  2018 pada  30  subyek  penelitian. Parameter yang diperiksa ialah durasi onset dengan anamnesis, dan nilai selisih NIHSS yang dihitung pada hari ke 1 dan hari ke 7.
Hasil : Uji korelasi durasi onset serangan sampai pemberian aspirin rata-rata 11,85
+16,67 jam dan perubahan penurunan skor  NIHSS rata-rata 1,70 +1,92. Hasil uji statistik spearman rank didapatkan nilai r =-0,423 yang berarti terdapat hubungan negatif dengan kekuatan sedang antara durasi onset serangan sampai pemberian aspirin dengan besarnya penurunan NIHSS, dimana semakin cepat durasi onset maka semakin banyak penurunan NIHSS. Nilai p =0,020 (p<0,050) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara durasi onset serangan sampai pemberian aspirin dengan besarnya penurunan NIHSS.
Simpulan : Terdapat pengaruh durasi onset sampai pemberian aspirin pada pasien trombotik akut terhadap perbaikan klinis di RSUD Dr. Moewardi dan signifikan secara statistik.

Kata kunci : Stroke Trombotik Akut, Durasi Onset, Aspirin, NIHSS, Perbaikan Klinis