×
Tingginya potensi PBB serta piutang PBB, kurang efisiennya pelayanan konvensional serta kurangnya transparansi merupakan beberapa alasan utama yang melatarbelakangi inovasi e-pajak Kota Surakarta, yang merupakan sistem pembayaran PBB pertama di Indonesia yang menawarkan pilihan pembayaran secara daring melalui multikanal e-banking. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan e-pajak sebagai salah satu bentuk intensifikasi PBB. Metode penelitian menggunakan kulaitatif diskriptif dengan sumber data primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan teknik wawancara,dokumentasi dan observasi serta dianalisis dengan konsep analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Sebagai salah satu bentuk intensifikasi PBB, e-pajak dianalisis dengan menggunakan 4 elemen dari Tunliu (2010), analisis diawali dengan penjelasan penerapan e-pajak menggunakan 5 elemen dari Indrajit (2011). Hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut: (1) penerapan e-pajak relative berjalan baik terindikasi dari pengelolaan basis data yang efektif, kerjasama antar stakeholder yang intens, integrasi data dalam database internet, basis peraturan yang lengkap serta kapabilitas manusia yang mencukupi. (2) Intensifikasi PBB melalui e-pajak menunjukkan peningkatan jumlah objek PBB, realisasi pendapatan PBB, peningkatan pengawasan serta efisiensi pengelolaan PBB.