Penulis Utama : Firman Adi Perdana
NIM / NIP : C0113023
×

ABSTRAK

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada bentuk dan struktur serta makna geguritan-geguritan karya Herry Abdi Gusti. Geguritan-geguritan karya Herry Abdi Gusti yang diteliti terdapat sebelas geguritan.  Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan ketidaklangsungan puisi dalam antologi geguritan karya Herry Abdi Gusti yang meliputi penggantian arti (displacing), penyimpangan arti (distorting), dan penciptaan arti baru (creating of meaning). Mendeskripsikan makna melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik yang terdapat dalam geguritan-geuritan pada buku Candramawa karya Herry Abdi Gusti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Objek dari penelitian ini adalah sebelas geguritan karya Herry Abdi Gusti yang sudah ditranskipsi, antara lain : Mijil Sagatra, Sesanggan, Cupet Wadhah Isi Turah, Sengkeranmu, Nglarung, Plengkung Gadhing, Swara-Swara Iku, Telulas Warsa, Balimu, Lelaku dan Leremna Ati Lan Pikir. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik analisis data semiotika dan sampling. Pemilihan metode ini tidak lepas dari data primer yang berupa geguritan-geguritan dari buku Candramawa karya Herry Abdi Gusti. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sebelas geguritan buku Candramawa karya Herry Abdi Gusti di analisis setiap unsur-unsurnya dengan teori semiotika Michael Riffaterre yang berupa ketidaklangsungan puisi dan pembacaan puisi yang meliputi penggantian arti (displacing of meaning), penyimpangan arti (distorsing of meaning, penciptaan arti (creating of meaning), pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Kelengkapan analisis ini menunjukkan berbagai macam gaya bahasa dan  macam bahasa atau kata yang arkais sebagai salah satu media pengarang untuk menyampaikan makna yang terkandung, yang keseluruhannya berkaitan hubungan manusia dengan Tuhan kepada pembacanya.Dilihat dari perspektif semiotika, sebelas geguritan buku Candramawa karya Herry Abdi Gusti mengangkat berbagai fenomena hibungan kehidupan antara manusia dengan Tuhan di masyarakat. Makna yang terkandung di dalam sebelas geguritan buku Candramawa karya Herry Abdi Gusti itu diantaranya: 1) saling menyayangi sesama manusia, 2) bersyukur, 3) tawakal, 4) meninggal, 5) ikhlas, 6) berdoa, 7) ibadah, 8) iman dan takwa, 9) pasangan hidup, 10) putus asa, 11) taubat.

Kata kunci: semiotika, makna, geguritan.

×
Penulis Utama : Firman Adi Perdana
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0113023
Tahun : 2018
Judul : Analisis Semiotika dalam Antologi Geguritan Candramawa Karya Herry Abdi Gusti
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Ilmu Budaya - 2018
Program Studi : S-1 Sastra Jawa
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Ilmu Budaya Jur. Sastra Daerah-C0113023-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Sundari, M.Hum.
2. Drs. Aloysius Indratmo, M.Hum.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ilmu Budaya
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.