×
Perkembangan teknologi, komunikasi dan internet 2.0 memunculkan media baru (new media) untuk mempermudah komunikasi. Di Indonesia, media massa melakukan adaptasi dengan menciptakan produk media yang memanfaatkan jaringan internet. Contoh saja Kompas.com, Detik.com, Tirto.id dan Kumparan.
Adanya media baru membuat fungsi media sebagai ‘ruang publik’ semakin nyata untuk menjadikan masyarakat sebagai ‘partisipan publik’ aktif. Kegiatan seperti diskusi online, petisi online dan gerakan menggunakan tagar atau hashtag (#) kini muncul di media baru. Namun, media baru juga dapat disalahgunakan, yaitu muncul ujaran kebencian. Bahkan, ujaran kebencian di Indonesia termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) yang telah meresahkan banyak pihak. Fenomena gerakan menggunakan tagar dan ujaran kebencian di media baru dapat diamati dari gerakan #2019GantiPresiden.
Penelitian ini akan berfokus pada komentar berita gerakan #2019GantiPresiden pada media online Detik.com periode 03-09 April 2018 yang mengandung konten ujaran kebencian serta mengkategorikannya berdasarkan bentuk dan aspek ujaran kebencian sesuai Surat Edaran Nomor: SE/6/X/2015 Tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech), Kepolisian Republik Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian komunikasi kuantitatif, teknik penelitian analisis isi dengan menggunakan unit tematik. Kemudian, menggunakan reliabilitas reproduksibilitas dengan rumus formula Holsti sebelum menyajikan data frekuensi tiap kategori, serta uji chi square sebagai analisis data.
Hasil dari penelitian ini adalah dari 200 komentar ujaran kebencian, frekuensi bentuk ujaran kebencian sebagai berikut: penghinaan 112 komentar (56%), pencemaran nama baik 6 komentar (3%), perbuatan tidak menyenangkan
16 komentar (8%), memprovokasi 20 komentar (10%), menghasut 1 komentar (0,5%), dan 45 komentar (22,5%) penyebaran berita bohong/fitnah. Dan frekuensi aspek ujaran kebencian sebagai berikut: agama 1 komentar (0,5%), keyakinan/kepercayaan politik 117 komentar (58,5%), antargolongan 81 komentar (40,5%), dan gender 1 komentar (0,5%),