Penulis Utama : Nanang Fahrudin
NIM / NIP : S221608009
×

Berawal dari fakta konflik keagamaan yang masih sering terjadi, maka penelitian ini dilakukan. Penelitian dilakukan di kampung Kwangenrejo, Dusun Sidokumpul, Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Di kampung tersebut warga pemeluk agama Kristen dan warga pemeluk agama Islam mampu menjaga harmonisasi sosial sejak tahun 1980 an yakni saat warga muslim datang ke kampung tersebut.
Tujuan   utama   penelitian   ini   adalah   untuk   mengetahui   komunikasi   dialektik masyarakat beda agama di Kampung Kwangenrejo dalam membangun harmonisasi sosial. Peneliti menggunakan teori Fungsionalisme Struktural (Structural Fungsionalism Theory) yang dikembangkan Talcott Parsonsdan Teori Dialektika Relasional (Relational Dialectic Theory) yang dikembangkan oleh Leslei Baxter. Dan sebagai metode penelitian, peneliti menggunakan metode  studi  kasus.  Sedang  etnografi  komunikasi  digunakan sebagai  alat analisis.
Proses penelitian dilakukan pada Februari 2018 – Mei 2018 dengan cara mengamati dan melakukan wawancara mendalam kepada 11 warga Kwangenrejo dari total warga sebanyak 170 orang. Wawancara dilakukan beberapa kali untuk lebih mengetahui pola komunikasi dialektik warga dalam membangun harmonisasi sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga beda agama di Kampung Kwangenrejo mempunya pola komunikasi yang berbeda-beda dalam menghadapi ketegangan komunikasi. Ada tiga pola komunikasi dialektik yang sering digunakan oleh warga dalam menjaga harmonisasi sosial. Pertama, komunikasi dialektik dengan dialog verbal dan formal. Pola komunikasi  ini  digunakan  dalam  menyelesaikan  konflik  makam.  Kedua,  komunikasi dialektik dengan dialog verbal tidak langsung yang digunakan warga dalam menyelesaikan konflik  anjing  peliharaan.  Dan  ketiga  adalah  komunikasi  dialektik  non  verbal  melalui tindakan yang digunakan warga saat mengelola perbedaan perayaan hari raya Natal maupun Idul Fitri. Keempat adalah komunikasi srawung yakni komunikasi di forum-forum informal untuk menjaga harmonisasi sosial.
Dari hasil penelitian ini bisa disimpulkan bahwa pola komunikasi dialektik warga Kampuung Kwangenrejo mempunyai bentuk yang berbeda-beda saat menghadapi konflik yang berbeda. Pola komunikasi yang berbeda itu kemudian mampu menjaga harmonisasi sosial. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar dalam menyelesaikan konflik keagamaan yang melibatkan warga beda agama bisa diselesaikan dengan pola komunikasi yang berbeda pada tiap kasus.

×
Penulis Utama : Nanang Fahrudin
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S221608009
Tahun : 2018
Judul : Komunikasi Dialektik Masyarakat Beda Agama (Studi Kasus pada Masyarakat Islam-Kristen di Kampung Kwangenrejo, Dusun Sidokumpul, Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : S-2 Ilmu Komunikasi (Teori dan Penelitian)
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Magister Ilmu Komunikasi-S221608009-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Sri Hasjarjo, S.Sos., Ph.D.
2. Drs. Ign. Agung Satyawan SE, S.I.Kom, M.Si., Ph.D.
Penguji :
Catatan Umum : Lamp unpublish
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.