Penulis Utama : Aria Dirawan
NIM / NIP : A131608004
×

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan sumber daya alam yang diperoleh dari hutan selain kayu yang bermanfaat sebagai sumber pemenuhan kebutuhan ekonomi dan ekologi. HHBK secara signifikan belum mendorong pengembangan perekonomian masyarakat karena belum terdapat fokus prioritas pengelolaan. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yaitu HHBK basis dan unggulan apa saja yang terdapat di kawasan HKm serta  bagaimana strategi pengelolaan  komoditas HHBK berwawasan lingkungan di kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Kabupaten Lombok Tengah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui HHBK basis dan unggulan serta menyusun strategi pengelolaan berwawasan lingkungan di hutan kemasyarakatan (HKm) Kabupaten Lombok Tengah.
Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan pengisian kuisioner. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder yang diperoleh secara langsung maupun dari pihak kedua atau ketiga seperti buku-buku atau arsip pengelola HKm. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif statristik nonparametris. Metode pengolahan data menggunakan analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui   komoditas   basis,   metode   description   scoring   digunakan   untuk mengetahui  kategori  komoditas  HHBK  unggulan  dan  analisis  SWOT  digunakan untuk menyusun strategi pengelolaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Komoditas basis yang terdapat di HKm Batukliang Utara kabupaten Lombok Tengah terdiri dari 12 jenis komoditas, yaitu komoditas Cabai (Capsicum annum) dengan nilai LQ 1,361 Bambu (Bambusa spinosa) dengan nilai LQ 1,332 Talas (Colocasia esculenta) dengan nilai LQ 1,284
Sirih (Piper betle) dengan nilai LQ 1,263 Ubi Jalar (Ipomoea batatas) dengan nilai LQ 1,122 Pinang (Areca catechu) dengan nilai LQ 1,121 Durian (Durio zibethinus) dengan nilai LQ 1,116 Jahe (Zingiber officinale) dengan nilai LQ 1,091 Pisang (Musa paradisiaca) dengan   nilai LQ 1,032 Kakau (Thebroma cacao) memiliki nilai LQ
1,081 Ubi Kayu dengan   nilai LQ 1,013 dan komoditas Nangka dengan   nilai LQ
1,012. Sementara itu terdapat 7 komoditas unggulan tergolong unggulan I, II, dan III. Komoditas  unggulan  I   yaitu  nangka  (Artocarpus  heterophyllus)  dengan  nilai unggulan 86,222, Komoditas unggulan II yaitu bambu (Bambusa spinosa) dengan nilai unggulan 73,944 dan durian (Durio zibethinus) dengan nilai unggulan 63,056. Komoditas  unggulan  III  yaitu  Kakau  (Thebroma  cacao)  dengan  nilai  unggulan
46,778 Talas (Colocasia esculenta) dengan nilai unggulan 42,778 ubi kayu (Manihot utilisima) dengan nilai unggulan 40,889 dan Jahe (Zingiber officinale) dengan nilai unggulan 45,556. Pengelolaan komoditas HHBK menggunakan prinsip berwawasan lingkungan untuk menjamin ketersediaan sumber daya alam, melakukan pengelolaan dengan melibatkan institusi dan lembaga terkait dan masyarakat serta petani HKm untuk memaksimalkan potensi ekonomi dan ekologi HHBK dari HKm.

×
Penulis Utama : Aria Dirawan
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : A131608004
Tahun : 2018
Judul : Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Berwawasan Lingkungan di Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Kabupaten Lombok Tengah
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : S-2 Ilmu Lingkungan
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Ilmu Lingkungan-A131608004-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D
2. Prof. Dr. Sunarto, MS
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.