ABSTRAK 
Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah struktur novel Suti karya Sapardi Djoko Damono?; (2) Bagaimanakah makna cerita novel Suti karya Sapardi Djoko Damono? Tujuan penelitian ini yakni (1) Mendeskripsikan struktur novel Suti karya Sapardi Djoko Damono; (2) mendeskripsikan makna cerita novel Suti ditinjau dari pandangan Strukturalisme Levi-Strauss. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, dialog antartokoh, dan paragraf yang berkaitan dengan struktur dan makna cerita novel Suti. Sumber data penelitian ini adalah novel Suti karya Sapardi Djoko Damono, yang diterbitkan oleh Kompas pada tahun 2015, cetakan pertama yang terdiri dari 192 halaman. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik simak dan catat. Menyimak dengan membaca berulang kali novel Suti karya Sapardi Djoko Damono, kemudian mencatat data-data relevan yang dapat mendukung topik penelitian.  Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Struktur novel Suti yaitu berupa struktur luar, struktur dalam, dan oposisi biner; (2) Pemaknaan novel Suti dapat disimpulkan sebagai berikut: Dalam kehidupannya, Suti berpegang teguh pada prinsip Jawa Sumarah atau pasrah yang membuatnya menyerahkan diri kepada Pak Sastro hingga ia hamil. Hal ini membuat Suti merasa bersalah karena telah mengkhianati kepercayaan Bu Sastro yang selama ini memperlakukannya sebagai anak kandung; Selama kehamilannya, Suti memilih untuk pergi meninggalkan tempat asalnya dan kembali setelah beberapa tahun. Hal ini menunjukkan adanya harmonisasi bahwa segala sesuatu bergerak dari suatu titik dan akan kembali ke titik semula. Hal yang dilakukan oleh Suti ini dapat disimbolkan sebagai sebuah katarsis; Suti memberikan nama Nur untuk anak perempuannya, dalam Bahasa Arab, Nur berarti cahaya. Masyarakat meyakini bahwa pemberian nama adalah sebuah doa dan harapan dari orang tua kepada anaknya; Akhir cerita dalam novel Suti menggambarkan pertemuan kembali Suti dengan Bu Sastro. Bu Sastro menyadari kebenaran bahwa Nur adalah anak dari mendiang suaminya. Bu Sastro sangat tegar menerima kenyataan itu. Sikap ini dilakukan oleh Bu Sastro karena ia telah berjanji kepada diri sendiri bahwa ia akan selalu bersikap baik kepada semua orang, tidak peduli apapun yang terjadi. Hal ini merepresentasikan sikap masyarakat Jawa yaitu temen atau menepati janji.
Kata kunci : cerita, novel