Penulis Utama : Khrisnanto Nugroho
NIM / NIP : S931308005
×

Abstrak

Latar Belakang. Clubfoot atau Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau yang sering dikenal dengan kaki pengkor merupakan kelainan kongenital dibidang orthopaedi yang paling sering ditemui dan memerlukan penanganan intensif. Terdapat keadaan khusus pada Idiopathic CTEV yang biasa dikenal dengan Complex Idiopathic CTEV. Hingga saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan mengenai perbedaan outcome klinis dari pasien – pasien setelah menjalani metode Ponseti pada kasus Clubfoot yang berbeda seperti pada Idiopathic CTEV dengan Complex Idiopathic CTEV.

Metode. Penelitian ini merupakan studi cross sectional pada 75 pasien (41 anak laki-laki dan 34 anak perempuan) penderita Idiopathic CTEV dan Complex Idiopathic CTEV pasca menjalani metode Ponseti dan dievaluasi dengan menggunakan Bangla Clubfoot Tool di klinik pediatri orthopaedi RSO. Prof. dr. R. Soeharso Surakarta dari tahun 2015 - 2016. Kemudian dilakukan penilaian  pengaruh umur, jenis kelamin, sisi kaki, proses treatment terhadap outcome dinilai menggunakan Bangla Clubfoot Tool dengan pemeriksaan analisa model regresi linier.

Hasil: Didapatkan 75 pasien CTEV telah dievaluasi menggunakan Bangla Clubfoot Tool, dari 75 pasien didapatkan rentang usia mulai terapi: < 1  bulan sebanyak 52 pasien, 1 – 3 bulan sebanyak 21 pasien dan > 3 bulan sebanyak 2 pasien pada saat dimulai terapi dengan rata-rata usia mulai terapi terbanyak pada kelompok usia < 1 bulan sebanyak 52 pasien. Didapatkan 41 anak (55%) laki-laki dan 34 anak (45%) perempuan. Perbandingan sisi kaki yang terkena sebanyak 38 anak (51%) dengan kelainan unilateral dan 37 anak (49%) bilateral. Sebanyak 49 anak (65%) dengan Idiopathic CTEV dan 26 anak (35%) dengan Complex Idiopathic CTEV. Hasil penilaian outcome menggunakan Bangla Clubfoot Tool didapatkan sebanyak 29 anak (39%) dengan hasil Sangat Baik, 30 anak (40%) dengan hasil Baik dan 16 anak (21%) dengan hasil Cukup. Outcome pasca metode Ponseti antara 2 tipe CTEV adalah sama karena nilai sig. (P) = 0,437. Jumlah cast dan lama treatment antara 2 tipe CTEV adalah berbeda secara signifikan karena nilai  sig. (P) = 0,00 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dimana didapatkan proses treatment pada Complex Idiopathic CTEV lebih lama dibandingkan dengan Idiopathic CTEV.

Kesimpulan. Didapatkan hasil yang cukup baik dalam penanganan pasien Idiopathic CTEV dan Complex Idiopathic CTEV di RSO. Prof. Dr. R. Soeharso. Tidak didapatkan perbedaan outcome antara dua jenis CTEV, namun didapatkan perbedaan pada proses treatment dimana pada kasus Complex Idiopathic CTEV didapatkan jumlah cast dan lama treatment yang lebih lama dibandingkan Idiopathic CTEV.

Kata Kunci : RSO. Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Idiopathic CTEV, Complex Idiopathic CTEV, Bangla Clubfoot Tool, Ponseti

×
Penulis Utama : Khrisnanto Nugroho
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S931308005
Tahun : 2018
Judul : Perbandingan Outcome Klinis Idiopathic Ctev dan Complex Idiopathic Ctev Menggunakan Metode Ponseti di Rso Prof. Dr. Dr. R. Soeharso Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : PPDS Orthopaedi
Kolasi :
Sumber : UNS- Pascasarjana Prog. Studi PPDS Orthopaedi dan Traumatologi-S931308005-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Anung Budi Satriadi, Sp.OT(K)
2. Dr. Rieva Ermawan, Sp.OT(K)
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.