×
Latar Belakang. Cleft lip and palate (CLP) merupakan kasus kelainan kongenital craniofacial yang sering ditemukan oleh ahli Bedah Plastik. Penatalaksanaan yang berhasil membutuhkan tehnik operasi yang baik, pemahaman mendalam mengenai abnormalitas anatomi serta aspek tiga dimensi estetika wajah. Alveolar bone graft (ABG) bertujuan menyatukan dan menstabilkan Maxilla sebelum tindakan orthodonti definitif dan restorasi perawatan gigi. Penggunaan bone graft dalam bidang bedah sering dilakukan, bertujuan memaksimalkan proses penyembuhan tulang. Autogenous bone graft merupakan gold standard material bone graft karena mengandung semua sifat yang diperlukan dalam pembentukan tulang. Iliac crest bone graft (ICBG) merupakan donor tersering digunakan. Bovine bone graft (BBG) semakin sering digunakan sebagai pengganti autogenous bone graft.
Tujuan Penelitian. Mengetahui perbedaan efek prosentase penutupan defek antara BBG dan ICBG terhadap penutupan defek pada ABG; mengetahui ICBG memberikan hasil prosentase penutupan defek tulang yang lebih baik dari pada BBG.
Subyek dan Metode. Subyek penelitian adalah semua data rekam medis pasien yang dilakukan ABG di RS dr. Moewardi dan RS Panti Waluyo Surakarta Januari 2014 – Juli 2017. Metode penelitian adalah Kohort retrospektif dengan analisis menggunakan uji beda Mann Whitney memakai perangkat SPSS versi 24.
Hasil. Sebagian besar pasien pascaoperasi ABG mempunyai prosentase penutupan defek tulang sebesar 75%-100% dengan resorpsi tulang sebesar 0-25% dan termasuk type I skala Bergland, di mana ICBG (66,7%) cenderung lebih baik dibanding BBG (55,6%), tetapi secara statistik tidak signifikan (nilai p=0,678).
Kesimpulan. Tidak ada perbedaan efek prosentase penutupan defek antara BBG dan ICBG terhadap penutupan defek pada ABG. ICBG cenderung memberikan hasil prosentase penutupan defek lebih baik dibanding BBG, tetapi secara statistik tidak signifikan.