Penulis Utama | : | Dwi Noor Cahyo |
NIM / NIP | : | K2514027 |
Penggunaan komposit serat alam yang saat ini berkembang salah satunya adalah komposit alam berpenguat serat bambu (Bamboo Polymer Composite). Penggunaan serat bambu untuk filler komposit tergolong material yang mudah untuk menyerap air dilingkungan yang lembab. Tingkat kadar air yang bervariasi pada serat bambu sebelum digunakan untuk filler komposit menyebabkan terjadinya kekuatan mekanik komposit yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan mekanik komposit akibat variasi kadar air pada serat dengan perlakuan fisik serat.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Variabel yang diambil dalam penelitian ini adalah variasi suhu pengeringan serat bambu. Variasi suhu pengeringan kadar air pada serat bambu dilakukan dengan 4 variasi perlakuan. Pertama adalah proses pengeringan serat bambu dengan suhu 50?C. Kedua adalah proses pengeringan serat bambu dengan suhu 100*C. Ketiga adalah proses pengeringan serat bambu dengan suhu 150*C. Keempat adalah proses pengeringan serat bambu dengan suhu 200*C. Pengambilan data menggunakan alat uji UTM 100 Ton dan 2 Ton berdasarkan ASTM D3039 untuk uji tarik dan ASTM D790 untuk uji bending.
Nilai rata-rata tegangan tarik tertinggi terdapat pada variasi pengeringan serat 150*C yaitu 39,50 MPa dan tegangan tarik terendah terdapat pada variasi pengeringan serat 200*C yaitu 11,14 MPa. Sedangkan nilai modulus elastisitas tarik tertinggi terdapat pada variasi pengeringan serat 150*C yaitu 2188,30 MPa dan modulus elastisitas tarik terendah terdapat pada variasi pengeringan serat 50*C yaitu 668,62 MPa. Nilai rata-rata tegangan bending tertinggi terdapat pada variasi pengeringan serat 150*C yaitu 36,32 MPa dan tegangan bending terendah terdapat pada variasi pengeringan serat 50*C yaitu 13,01 MPa. Sedangkan nilai modulus elastisitas bending tertinggi terdapat pada variasi pengeringan serat 200*C yaitu 764,64 MPa dan modulus elastisitas bending terendah terdapat pada variasi pengeringan serat 50*C yaitu 156,96 MPa. Sehingga, dapat dikatakan bahwa serat bambu pada komposit dengan pengeringan suhu 150*C menghasilkan kekuatan mekanik yang lebih baik bila dibandingkan dengan pengeringan pada suhu 50* C, 100* C, dan 200* C. Hasil modulus elastisitas tarik berbanding lurus dengan sifat mekanik yang dihasilkan dalam komposit polimer bambu uji tar
Penulis Utama | : | Dwi Noor Cahyo |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | K2514027 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Studi Eksperimen Pengaruh Kadar Air Serat Terhadap Sifat Mekanik Komposit Serat Bambu |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FKIP - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Pendidikan Teknik Mesin |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FKIP Jur. Pendidikan Teknik Mesin-K2514027-2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Indah Widiastuti, S.T., M.Eng. 2. Budi Harjanto, S.T., M.Eng. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. KIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|