Energi adalah salah satu isu terhangat yang dibahas pada era globalisasi saat ini. Sumber daya energi yang berkurang dan permintaan untuk sumber daya yang lebih baik dibandingkan dengan baterai konvensional telah memicu penelitian pembangkit listrik skala mikro yang sering disebut Micro Power Generator, dengan memanfaatkan micro combustor sebagai penghasil panas yang selanjutnya di konversi menjadi energi listrik. Oleh karena itu dalam beberapa tahun terakhir sistem pembangkit listrik skala mikro diprediksi sebagai alternatif yang potensial untuk pengganti baterai konvensional. Tujuan penelitian ini adalah stablitas nyala api untuk mendapatkan temperature maksimal, sehingga tidak terjadi kehilangan panas yang berlebih pada dinding combustor.
Metode yang digunakan adalah metode ekperimen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi material untuk mendapatkan performa terbaik. Untuk mendapatkan material yang sesuai untuk Micro Combustor dengan nyala api yang stabil, maka dilakukan studi eksperimental perbandingan material berbasis quart glass, aluminium dan stainless steel yang digunakan untuk material micro Combustor. Eksperiment dilakukan dengan menggunakan tabung combustor dengan dengan diameter luar 5 mm dan diameter dalam 3.5 mm masing-masing memiliki ketebalan 1.5 mm, sebuah wire mesh dipasang pada jarak 10 mm dari area tidak terbakar pada micro Combustor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa combustor dengan material quart glass memiliki temperature tertinggi dibandingkan dengan material stainless steel dan aluminium. Hasil pengujian nilai temperature maksimal didapatkan pada material quart glass pada dinding combustor 2 (wall 2) dengan nilai temperature 813.75* K sedangkan nilai temperature minimum pada material aluminium dinding 1 (wall 1) dengan nilai temperature 398.25* K. Dari hasil eksperimen perbandingan material micro Combustor berbasis quart glass, aluminium dan stainless steel didapatkan hasil combustor yang mencapai stabilitas nyala api akan mencapai energi maksimal.