Abstrak

Dalam beberapa penelitian mengatakan bahwa semakin tinggi penggunaan media, dan adanya pengaruh harga diri pemilik akun dapat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang menggambarkan dirinya di media sosial tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terhadap intensitas penggunaan media, konsep harga diri terhadap konstruksi identitas diri remaja dalam kehidupan media sosial instagram. Teori yang digunakan adalah teori kognisi sosial oleh Alberd Bandura, dimana asumsi teori ini mengatakan bahwa manusia sebagai agen untuk berkembang, beradaptasi, dan secara proaktif mengatur diri sendiri, bukan hanya sebagai objek yang dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan sehingga dapat menghasilkan persepsi yang berbeda-beda pada setiap individunya. Teori ini berhubungan dengan aspek psikologi yang berhubungan dengan lingkungan sehingga menghasilkan sebuah perilaku dari hubungan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, untuk mengkuantifikasi hasil sampel dari 122 orang mahasiswa dan mahasiswi program studi Hubungan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang angkatan 2016-2017. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media, konsep harga diri terhadap konstruksi identitas diri remaja dalam kehidupan media sosial instagram. Ketidak signifikannya variabel bisa terjadi karena proses perspektif sosial pada internalisasi diri individu yang dapat dibangun dan berubah.

Kata Kunci : Intensitas, harga diri, identitas diri