Penulis Utama | : | Aditya Anton Atmojo Hadi |
NIM / NIP | : | F1316004 |
Indonesia adalah negara besar dengan segala sumber daya ekonomi dan fiskal yang dimiliki. Data Kementerian Keuangan menunjukkan realisasi belanja pemerintah pusat saja tahun 2016 mencapai lebih 2.000 triliun. Sumber daya yang besar tersebut belum mampu menunjang kesejahteraan rakyatnya. Tahun 2016, hanya 32 % indeks pembangunan manusia (IPM) kabupaten/kota yang memperoleh kategori tinggi dan sangat tinggi. Sisanya sebesar 68% pada tingkat sedang dan rendah.
Sejak era reformasi, masing-masing pemerintah daerah menerapkan otonomi daerah yang memberikan keleluasaan untuk mengelola daerahnya sendiri. Pengelolaan daerah harus dilaksanakan secara baik, efektif, dan efisien. Salah satu indikator penilaiannya yaitu dengan menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM dapat dijadikan indikator apakah pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah telah digunakan untuk pembangunan manusia daerah.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh antara belanja pemerintah menurut fungsi terhadap IPM dengan jumlah penduduk sebagai variabel kontrol. Data yang digunakan adalah realisasi belanja pemerintah daerah, IPM, dan data kependudukan kabupaten/kota seluruh Indonesia tahun 2016.
Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa belanja yang dapat berpengaruh terhadap IPM yaitu belanja menurut fungsi ekonomi, lingkungan hidup, pelayanan umum, dan pendidikan. Sedangkan belanja menurut fungsi kesehatan, ketertiban dan keamanan, pariwisata dan kebudayaan, perlingungan sosial serta perumahan dan fasilitas umum tidak berpengaruh terhadap IPM. Selain itu jumlah penduduk juga tidak mempengaruhi nilai IPM dalam suatu daerah.