Abstrak

Narapidana anak memiliki kehidupan yang berbeda dengan anak seusianya. Kehidupan narapidana anak di LPKA diatur oleh peraturan yang ketat dan menghambat mereka dalam mempersiapkan masa depan. Salah satu permasalahan yang dialami narapidana anak adalah ketidakjelasan orientasi masa depan. Orientasi masa depan merupakan proses motivasi, perencanaan, dan evaluasi  yang berkaitan dengan harapan, standar, tujuan, dan strategi pencapaian tujuan di masa mendatang.
Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui hubungan yang signifikan antara konsep diri dan pola relasi orangtua–remaja yang seimbang dengan orientasi masa depan (2) mengetahui hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan orientasi masa depan, dan (3) mengetahui hubungan yang signifikan antara pola relasi orang tua – remaja yang seimbang dengan orientasi masa depan pada narapidana anak di LPKA Klas 1A Kutorajo. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi kuantitatif dan menggunakan teknik total sampling dengan memakai seluruh populasi sebagai sampel, sebanyak  59 orang. Instrumen yang digunakan adalah skala orientasi masa depan (α=0.846), skala konsep diri (α=0.839), dan pola relasi orangtua – remaja yang seimbang (α=0.859). Berdasarkan hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa Fhitung sebesar
46.137 > Ftabel sebesar 3.15 (p < 0.05) dan R= 0.622. Hasil uji korelasi pearson konsep diri dengan orientasi masa depan   adalah p < 0.05; rx1y=0.751, sedangkan hasil uji korelasi pearson pola relasi orangtua–remaja yang seimbang dengan orientasi masa depan adalah p < 0.05; rx2y = 0.669.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) terdapat hubungan antara konsep diri dan pola relasi orangtua – remaja yang seimbang dengan orientasi masa depan pada narapidana anak di LPKA Klas 1A Kutoarjo dengan total sumbangan kedua variabel bebas sebesar 0.622 (62.2%) (2) terdapat hubungan antara konsep diri dengan orientasi masa depan (3) terdapat hubungan antara pola relasi orangtua – remaja yang seimbang dengan orientasi masa depan

Kata Kunci : orientasi masa depan, konsep diri, pola relasi orang tua – remaja yang seimbang