×
Ketersediaan air dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Ketersediaan air ini harus bisa mencukupi berbagai kebutuhan air yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keseimbangan air yang ada di DAS Temon. DAS Temon merupakan salah satu DAS yang berada di bagian hulu atau tepatnya di sebelah tenggara Waduk Wonogiri sehingga berpotensi besar terjadi ketidakseimbangan air.
Penelitian neraca sumber daya air diawali dengan mengumpulkan data, kemudian menganalisis data dan menyajikan hasil penelitian. Data hujan dan klimatologi dianalisis untuk menghitung besar ketersediaan air di DAS Temon. Untuk mensimulasikan hujan-debit digunakan metode NRECA. Kebutuhan air yang dihitung mengacu pada SNI 6728.1 tahun 2015, yakni kebutuhan air RKI (rumah tangga, perkotaan, dan industri), peternakan, perikanan, pemeliharaan sungai, dan irigasi.
Neraca sumber daya air yang dihitung adalah untuk tahun 2017 dan 2018. Pada tahun 2018, data hujan belum tersedia sehingga dilakukan prediksi dengan metode SARIMA pada software Minitab. Penyajian hasil penelitian berupa peta saldo neraca sumber daya air yang diolah dengan bantuan software ArcGIS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di DAS Temon dominan terjadi kekurangan air (defisit). Pada neraca sumber daya air tahun 2017, surplus air hanya terjadi pada periode Januari II, Februari I, dan April I, selebihnya terjadi defisit. Surplus terbesar terjadi pada periode April I sebesar 26101323,67 m3/prd sedangkan defisit terbesar terjadi pada periode November I sebesar -82113414,82 m3/prd. Pada prediksi neraca sumber daya air tahun 2018, surplus dan defisit air terjadi pada periode sama seperti pada tahun 2017. Surplus air terbesar pada tahun 2018 sebesar 19165809,89 m3/prd terjadi pada periode April I, sedangkan defisit terbesar terjadi pada periode November I sebesar -81420156,2 m3/prd.