ABSTRAK

Kota Solo saat ini memiliki destinasi wisata baru, yaitu De Tjolomadoe yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto No. 1, Malangjiwan, Colomadu Karanganyar, Jawa Tengah 57177. Destinasi wisata tersebut sebelumnya merupakan bekas Pabrik Gula Colomadu, yang dibangun sejak 1861, tetapi sangat disayangkan kondisinya terbengkalai selama 20 tahun. Saat ini bangunan bekas Pabrik Gula tersebut sudah direvitalisasi. Kemudian PT. Sinergi Colomadu ditugaskan untuk mengelola De Tjolomadoe. PT. Sinergi Colomadu merupakan konsorsium BUMN diantaranya ada empat perusahaan PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), dan PT Jasa Marga Properti yang membentuk joint venture dengan nama PT. Sinergi Colomadu. Sejak awal berdirinya De Tjolomadoe, destinasi wisata tersebut kurang terexpose keberadaannya, oleh karena itu diperlukan strategi komunikasi untuk membranding destinasi wisata tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi PT. Sinergi Colomadu dalam membranding De Tjolomadoe eks Pabrik Gula Colomadu sebagai destinasi wisata untuk menarik minat wisatawan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi Komunikasi, Promosi, Public Relations, Place Branding, dan Citra.  
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan sampel (purposive sampling). Adapun dalam pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dengan empatinforman yang terdiri dari (tiga Marketing Communication dan satu Marketing Retail).
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya kendala dalam proses branding, dimana harga menu di cafe yang terdapat di De Tjolomadoe terlalu mahal, sehingga image De Tjolomadoe di masyarakat merupakan destinasi wisata mahal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT. Sinergi Colomadu melakukan promo dengan radio untuk menginformasikan jika harga menu di cafe tersebut sudah disesuaikan dengan harga pasar Solo.

Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Place Branding, Destinasi Wisata