ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemandirian anak usia 4-6 tahun yang diasuh oleh ibu dalam keluarga batih (nuclear family) dan nenek dalam keluarga besar (extended family). Populasi dalam penelitian ini adalah 550 anak yang tinggal di Kelurahan Kerten, Jajar, dan Karangasem.  Sampel yang digunakan penelitian ini adalah 68 anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian komparatif. 

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan skala psikologi untuk mengetahui kemandirian anak. Skala kemandirian tersebut dinilai dengan menggunakan modifikasi skala likert. Uji validitas penelitian ini menggunakan validitas konstrak. Analisis data menggunakan one way anova dengan taraf  signifikasi 0,05. Aspekaspek kemandirian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, saling berbagi, dan mengendalikan emosi. 

Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan kemandirian anak yang diasuh oleh ibu dalam keluarga batih (nuclear family) dan anak yang diasuh oleh nenek dalam keluarga besar (extended family). Nilai signifikasi menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05 yaitu  0,653. Pola asuh yang cenderung sama antara ibu dalam nuclear family dan nenek  dalam extended family membuat tidak ada perbedaan kemandirian anak. Kemandirian yang ditunjukkan oleh anak yang diasuh nuclear family dan extended family, seperti makan sendiri, pergi ke toilet sendiri, dan memakai baju sendiri. Anak yang diasuh ibu dalam nuclear family hanya mendapat pengaruh dari ibu, sedangkan anak yang diasuh dalam extended family mendapatkan pengasuhan dari ibu dan nenek. Pengasuhan dalam extended family kemungkinan terdapat persamaan pendapat sehingga tidak ada perbedaam dalam mengasuh anak.
 
Kata kunci: kemandirian anak, pola asuh, nuclear family, extended family