×
Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menganalisis konflik yang terjadi antara pengemudi taksi konvensional dengan pengemudi taksi online di Kota Surakarta. Teori yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori konflik sosial dari Lewis A. Coser. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk mengumpulkan data, menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Sementara teknik pengambilan informan dilakukan dengan teknik random sampling. Untuk menjamin validitas data menggunakan triangulasi sumber data. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam masyarakat manapun sangat rentan terjadi konflik. Perbedaan nilai dan perebutan sumber daya bisa menjadi sumber konflik itu bisa terjadi. Konflik dapat terjadi antara individu dan kelompok, konflik tersebut dibagi lagi menjadi konflik kelompok dalam dan kelompok luar. Dalam hal ini yang dibahas adalah kelompok pengemudi taksi konvensional dengan pengemudi taksi online di Kota Surakarta. Kemunculan taksi online di Kota Surakarta memulai konflik diantara dua kelompok tesebut. Sumber daya yang diperebutkan dalam hal ini ialah penumpang, karena sama – sama bertujuan untuk memperoleh penumpang sebanyak – banyaknya agar mendapatkan uang.
Dalam kasusnya konflik antara pengemudi taksi konvensional dengan taksi online ada beberapa faktor yang menyebabkan konflik itu muncul. Diantaranya ialah wilayah operasi, waktu operasi, tarif, sistem kerja perusahaan dan juga kuota taksi. Dilihat dari pandangan Coser konflik tersebut dilihat dari segi postitif untuk masyarakat diantaranya mempererat solidaritas kelompok dalam dan akan membuahkan suatu konsensus. Dalam kasus ini memang terjadi eratnya hubungan antar pengemudi taksi online menjadi bukti yang bisa dilihat. Konsensus yang lahir ialah adanya “zona merah” yang merupakan kesepakatan antara pengemudi taksi konvensional dengan pengemudi taksi online. Melihat konflik sebagai katup penyelamat merupakan hal yang penting untuk diperhatikan di masyarakat, sehingga konflik seharusnya dipelihara dengan baik bukan semata
– mata untuk dihindari.