ABSTRAK

HIV menimbulkan masalah pribadi, sosial dan kesehatan bagi Orang dengan HIV/ AIDS (ODHA). ODHA membutuhkan pendampingan dari struktur pemerintah, non-pemerintah maupun masyarakat. Peran struktur dalam pendampingan akan berimplikasi terhadap relasi dengan agen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik agen dan struktur, menganalisis relasi agen dan struktur serta faktor pendukung dan penghambat dalam pendampingan ODHA di Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Lokasi penelitian adalah Kota Surakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak 11 orang terdiri dari 4 informan kunci yaitu konselor Puskesmas Manahan, Pendukung Sebaya, ketua KDS Solo Plus dan Pengelola Program KPA Kota Surakarta, 5 informan utama yakni ODHA dengan faktor risiko ibu rumah tangga (IRT) dan 2 informan pendukung seperti Ketua Yayasan Peduli Kasih (PEKA) dan Warga Peduli AIDS (WPA). Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi antara agen dan struktur bersifat dualitas. Indikator dualitas agen dan struktur yaitu ODHA mengikuti kegiatan KPA Kota Surakarta, mengkonsumsi ARV secara patuh, sepakat dengan uang transport, mengikuti kegiatan KDS Solo Plus. Jenis relasi dikategorikan menjadi dua yakni ikatan kuat terjalin antara agen dengan Puskesmas Manahan, KDS Solo Plus. Ikatan lemah melibatkan agen dengan KPA Kota Surakarta, Yayasan PEKA dan WPA. Karakteristik agen dibedakan menurut tahun tahu status HIV, faktor risiko IRT, dan keterbukaan status HIV. Karakteristik struktur mengacu pada tugas, peran dan fungsi struktur terkait pendampingan ODHA. Faktor pendukung pendampingan ODHA di Surakarta meliputi kualitas layanan kesehatan, dukungan medis, pertemuan rutin KDS Solo Plus, dukungan teman sebaya dan keluarga ODHA. Faktor penghambat ditinjau dari aspek agen yaitu tidak semua ODHA masuk KDS Solo Plus, rendahnya kepatuhan pengobatan ARV, belum ada dukungan dari keluarga. Ditinjau dari aspek struktur terdiri atas utusan atau perwakilan instasi yang sering ganti, terbatasnya alokasi dana, stigma dan diskriminasi, kurang sinergitas antarstruktur, inkonsistensi kegiatan dukungan sebaya, belum sadarnya rekan kerja akan tugas konselor, tidak semua orang berisiko tinggi masuk komunitas.

Kata Kunci: Relasi, Agen, Struktur, Orang dengan HIV/ AIDS