Abstrak

Data Sensus Penduduk di tahun 2010 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sebesar 4,3% dari penduduk Indonesia. Penyandang disabilitas yang memilki keterbatasan mobilitas menimbulkan kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.   Penyandang disabilitas memerlukan alat bantu untuk menggantikan fungsi tangan, yaitu prosthetic hand. Data Sensus Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2006, terdapat 60% penyandang disabilitas pada anggota gerak bagian atas di Indonesia, tidak mendapatkan akses untuk mendapatkan alat prosthetic. Laboratorium P3
UNS mengadakan riset dalam menunjang “empowering disability” dengan mengembangkan prosthetic hand dengan karakteristik desain yang anthropomorphic dengan strategi low cost. Prosthetic hand didesain dengan pendekatan anthropomorphic, prosthetic hand dibuat menyerupai tangan manusia, dan   diharapkan   memilki   gerakan   seperti   gerakan   tangan   manusia   untuk melakukan gerakan penggenggaman. Pada penelitian sebelumnya, terdapat permasalahan pada prototype UNS LPPD Hand Generasi I dimana jari belum dapat melakukan gerakan fleksi ekstensi secara maksimal hanya mencapai sudut
30o. Perbaikan yang dapat dilakukan meliputi perbaikan rancangan jari, desain dan proses pembuatan prototype. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Additive manufacturing. Additive manufacturing digunakan untuk mendapatkan  prototype yang mampu melakukan gerakan fleksi ekstensi pada jari sesuai dengan rancangan jari yang dibuat. Hasil pengujian yang telah dilakukan,
prototype UNS LPPD Hand Generasi II dapat melakukan gerakan fleksi ekstensi pada bagian jari namun terdapat perbedaan ROM yang dihasilkan dari prototype dengan desain yang telah dibuat.

Kata Kunci : Additive Manufacturing, Gerakan Penggenggaman, Prosthetic Hand, Rancangan Jari,  ROM