ABSTRAK

Penulisan hukum (skripsi) ini bertujuan untuk mengetahui prosedur perwalian, peran panti asuhan dalam perwalian serta perlindungan anak, serta mengetahui hambatan serta solusi yang dihadapi pada perwalian atas anak pada Panti Asuhan Gunungan Surakarta, peran Panti Asuhan Gunungan dalam prosedur perwalian dan perlindungan anak sesuai dengan Permensos Nomor 30/HUK/2011 tentang Standar Nasional Pengasuhan Anak Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Indonesia dan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan perwalian anak tersebut serta upaya untuk mengatasinya. Penelitian hukum ini merupakan jenis penelitian hukum empiris pada Panti Asuhan Gunungan Surakarta yang bersifat deksriptif .Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kasus dan perundang-undangan. Jenis data berupa data primer dimana data utama berasal dari hasil penelitian empiris yang dilakukan serta data sekunder yang diperoleh dari bahan kepustakaan yang berkaitan dengan masalah atau materi penelitian.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa prosedur pelaksanaan perwalian anak pada Panti Asuhan Gunungan Surakarta belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia, khususnya seperti yang diatur dalam Permensos Nomor 30/Huk/2011 tentang Standar Nasional Pengasuhan Anak untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yaitu dengan adanya penetapan dari pengadilan. Peralihan kekuasaan dari orang tua kepada Panti Asuhan terjadi secara langsung dengan adanya penyerahan anak, baik itu berasal dari orang tua anak atau dari dinas terkait. Hal ini dilakukan karena dinilai lebih sederhana serta tidak memakan terlalu banyak waktu dan biaya, sehingga kebutuhan segera terpenuhi. Pelaksanaan peran oleh Panti Asuhan Gunungan dalam perwalian mengalami berbagai problematika, tetapi meskipun mengalami berbagai problematika, peranan yang dilakukan oleh Panti Asuhan Gunungan dapat berjalan meskipun terdapat berbagai problematika yang menyebabkan adanya ketidaksesuaian dengan Permensos Nomor 30/HUK/2011. Hambatan yang dihadapi diantaranya: hambatan dalam prosedur perwalian, hambatan mengenai diri anak asuh, hambatan pendanaan, dan terbatasnya tenaga pengasuh dan pengurus. Solusi yang ditawarkan oleh penulis diantaranya: revisi peraturan terkait perwalian, pengasuh melakukan pengurusan surat-surat seperti akta kelahiran serta kartu keluarga anak, serta komunikasi yang intensif antara pengasuh dan anak asuh agar tercipta kesatuan rasa, membuka charity shop dan mencari lebih banyak donator.

Kata Kunci : Anak, Perwalian, Lembaga Kesejahteraan Sosial.