×
ABSTRAK
Novel Student Hijolahirpada masa kolonialisme yang mengakibatkan pertemuanbudaya Barat danTimur yang disebutruangketiga.Novel Student Hijodiasumsikan sebagai alat untuk melawandominasikekuasaan kolonial Belanda. Dipandang dari aspek pascakolonial, novel Student Hijosarat akan kemenduaan di dalamnya. Haltersebut tercermin melalui banyak hal dalam novel, seperti merepresentasikan masyarakat kolonial dan wacana-wacana kolonial pada saat itu. Pada masanya, Student Hijomerupakan simbol pemberontakan kaum nasionalis intelektual yang memiliki kesempatan mengecap pendidikanEropauntukmelakukanperlawananterhadapkolonialBelanda. Penelitian ini secara khusus memaparkan bentuk-bentuk wacana kolonial yang terdapat dalam novel sebagai bentuk pengingkaran masyarakat terhadap dominasi kolonial. Hasil lanjutan bentuk pengingkaran tersebut adalah melahirkan siasat kebudayaan yang bersifat mendua dan melawan dalam waktu bersamaan. Permasalahan dalam penelitian adalah (1) Apa saja bentuk-bentuk resistansi yang terepresentasi dalam teks Student Hijo sebagai siasat kebudayaan?.Tujuan penelitian ini adalah (1) menjelaskanresistansi yang terepresentasidalamteksStudent Hijosebagaisebuahsiasatkebudayaan.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ambivalensiHomi K. Bhabha(1994) denganpenelitian kualitatif.Novel Student Hijoobjek material danobjek formal berupa bentuk-bentukwacanapascakolonial (hibriditas, mimikri, danambivalensi).Berdasarkanhasilanalisis data,telahdapatdisimpulkanbahwa(1) latarhistorisdansosialmempengaruhiambivalensikepengarangan Mas Marco Kartodikormoyang terepresentasimelaluikaryanya yang anti terhadappemerintahankolonial.(2) bentuk resistansi terhadap standardisasi Balai Pustaka melalui penggunaan bahasa Melayu Rendah dan ketidak patuhan terhadap regulasi Balai Pustaka. (3)bentuk resistansi terhadap estetika Balai Pustaka, meliputi narasi kebangkitan dunia pendidikan di Hindia Belanda,superioritasBelandapadazamankolonial, gagasannasionalismedankemerdekaan, konstruksiperempuan: modernitasdanidentitasketimuran, kesadarankesetaraanras, danreligiositastinggibangsaTimur.(4) konstruksiidentitassebagaisiasatkebudayaan yang dilakukanoleh Mas Marco Kartodikromo.
Kata Kunci : Student Hijo, resistansi, hibriditas, ambivalensi, siasat kebudayaan.