ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui pertumbuhan pajak mineral bukan logam dan batuan di Kabupaten Wonogiri yang berhubungan dengan pencapaian dilihat dari realisasi yang terjadi selama tahun 2014 sampai tahun 2017. Dan mengetahui dampak lingkungan dari penambangan Mineral bukan logam dan batuan di kabupaten Wonogiri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer yang diperoleh melalui BPKD Kabupaten Wonogiri dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait di BPKD Kabupaten Wonogiri dan data sekunder yang diperoleh dari informasi internet dan buku.
Hasil dari penelitian ini adalah pertumbuhan penerimaaan pajak mineral bukan logam dan batuan di Kabupaten Wonogiri selalau mengalami kenaikan, kenaikan paling tinggi di alami pada tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu sebesar 96% dengan jumlah Rp 2.960.694.350 penyebab utama di kenaikan pada tahun itu bisa meningkat secara deratis dikarenakan terjadi terjadi intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap wajib pajak dengan pengecekan secara langsung ke lapangan oleh pegawai . Definisi Intensifikasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menambah jumlah penerimaan yang sudah terdaftar dari wajib pajak, sedangkan ekstensifikasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah wajib pajak yang belum terdaftar dan perluasan objek pajak.
Dampak lingkungan yang di di timbukan oleh penambangan mineral bukan logam dan batuan di Kabupaten Wonogiri sangat bermacam macam. Penambangan mineral bukan logam dan batuan memang mempunyai dampak positif tetapi lebih banyak dampak negatifnya dari pada positifnya.
Kerusakan lingkungan adalah dampak paling merugikan bagi masyarakat sekitar, dan jika itu terjadi terus menurus pastinya akan semakin merugikan masyarakat di kabupaten Wonogiri.

Kata kunci: Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pertumbuhan, Dampak