Penulis Utama : Indah Mutiara Ardianti
NIM / NIP : I8315027
×

Banyak insektisida sintetik yang beredar di pasaran telah digunakan untuk
membunuh larva atau nyamuk dewasa, namun senyawa kimia didalamnya dapat menimbulkan resistensi nyamuk terhadap insektsida sintetik akibat penggunaan yang salah serta menimbulkan residu karena insektisida kimia bersifat undegradable. Sudah saatnya bagi masyarakat untuk beralih ke insektisida nabati karena lebih aman digunakan dalam jangka panjang sebab tanpa ada efek negatif dan yang paling penting insektisida nabati bersifat degradable. Negara Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki berbagai jenis tumbuhan  yang belum banyak dimanfaatkan, seperti tanaman tembakau, serai, serta bawang putih yang dapat  digunakan  sebagai  bahan  insektisida  nabati  ataupun  sebagai  penolak nyamuk. Kandungan alkaloid nikotin yang terdapat di daun tembakau dapat digunakan sebagai insektisida. Minyak serai wangi atau minyak sitronela dapat digunakan  sebagai  pengusir  serangga,  termasuk  nyamuk.  Aroma  allisin  yang tajam (aroma khas bawang putih) tidak disukai serangga (bersifat repellant), karena akan mengacaukan sistem komunikasi serangga. Tujuan pembuatan tugas akhir ini yaitu memperoleh formulasi insektisida nabati yang efektif untuk mengusir nyamuk Cullex sp dari kombinasi ekstrak tembakau, bawang putih, dan serai dengan menggunakan metode elektrik cair.
Proses pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara mencampur tembakau, serai, dan bawang putih ke dalam 150 gram aquades. Kemudian ekstraksi dengan cara dipanaskan dengan suhu 45-50oC selama 20 menit disertai pengadukan. Hasil ekstrak  kemudian  ditambahkan  propylene  glycole  4%  sebagai  pengawet  dan diaduk selama 5 menit. Ekstrak dibuat dengan berbagai konsentrasi. Ekstrak yang
telah didapatkan selanjutnya akan diuji efektivitasnya terdapat nyamuk Cullex sp dengan menggunakan metode glass chamber serta diuji kandungan fitokimianya yaitu uji flavonoid dan uji nikotin.
Hasil  formulasi  insektisida  nabati  yang  memiliki  efektivitas  tertinggi adalah F1 dengan komposisi 4,5 gram tembakau, 75 gram serai, dan 1,5 gram bawang putih yang memiliki persentase kematian nyamuk   Cullex sp tertinggi sebesar 45%. Hasil analisa uji nikotin menunjukkan bahwa insektisida nabati ini aman digunakan karena memiliki kadar nikotin sangat sedikit yaitu kurang dari
0,12%. Biaya    yang    dikeluarkan    untuk    modal    pendirian    usaha    sebesar Rp 11.751.000 dan biaya produksi sebesar Rp 127.681,18 dengan rincian direct manufacturing cost sebesar Rp 124.611,74 dan fixed manufacturing cost sebesar Rp    3.069,44.    Keuntungan    sebelum    pajak    yang    didapat    sebesar    Rp 1.446.376,31/bulan dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 1.301.738,68/bulan

×
Penulis Utama : Indah Mutiara Ardianti
Penulis Tambahan : 1. Winda Kumala Devi
2.
NIM / NIP : I8315027
Tahun : 2018
Judul : Formulasi Insektisida Nabati dari Ekstrak Tembakau, Serai, dan Bawang Putih
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2018
Program Studi : D-3 Teknik Kimia Produksi
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Prog. DIII Teknik Kimia-I8315027 & I8315061-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Margono, S.T., M.T.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.