×
Abstrak
Air irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam usahatani terutama dalam proses pertumbuhan tanaman yang nantinya akan mempengaruhi produksi pertanian. Hal ini menjadi alasan tingginya kebutuhan petani akan air irigasi, namun tidak disertai dengan ketersediaannya. Ketersediaannya berarti berkaitan dengan volume air yang dapat berupa kekurangan air untuk mengairi lahan atau sebaliknya yaitu berlebihnya air yang mengairi lahan usahatani. Sebagian besar masalah tersebut dikarenakan kerusakan akan saluran air irigasi. Permasalahan air irigasi ini menyebabkan berkurangnya luas tanam, jenis serta jumlah produksi pertanian, oleh karena itu, pemerintah mulai melakukan pembenahan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi. Namun pembangunan infrastruktur di bidang irigasi yang telah dilaksanakan tidak bertahan lama tanpa didukung oleh kegiatan pemeliharan yang berkesinambungan. Hampir semua pembangunan prasarana yang selesai dibangun ternyata mengalami kerusakan karena tidak terpelihara, sehingga manfaat yang diterima oleh masyarakat dengan adanya pembangunan prasarana tersebut tidak optimal dan belum berkelanjutan. Salah satu penyebab dari hal tersebut diantaranya adalah belum optimalnya kegiaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang dilakukan karena kurangnya kesadaran dari petani anggota P3A untuk mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat partisipasi P3A dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi waduk cengklik sisi kiri pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan hasil, menganalisis tingkat kemauan, kemampuan dan kesempatan P3A terhadap kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi waduk cengklik sisi kiri dan Menganalisis hubungan kemauan, kemampuan dan kesempatan dengan tingkat partisipasi P3A dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi waduk cengklik sisi kiri. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dikarenakan saluran pada jaringan irigasi waduk cengklik sisi kiri merupakan saluran irigasi terpanjang yang mencapai 17 km dan sedang mengalami permasalahan berupa kerusakan beberapa saluran irigasi yang menghubungkannya dengan petak persawahan petani. Populasi penelitian ini yaitu petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Derah Irigasi Cengklik Kiri yang terdiri dari Desa Kismoyoso, Sobokerto, Giriroto, Potronayan, Sembungan dan Jeron sebanyak 1.133 petani. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel 54 orang yang terdiri dari pengurus, anggota aktif da anggota kurang aktif. Metode analisis data menggunakan mix method yang terdiri dari analisis data kuantitatif dengan korelasi rank spearman yang disertai dengan analisis deskriptif melaluo metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Syarat tumbuh partisipasi berupa kemauan, kemampuan dan kesempatam mempengaruhi secara signifikan terhadap tingkat partisipasi P3A dalam kegiatan Operasi dan Pemeliharaan (O dan P) jaringan irigasi; (2) Partisipasi P3A pada tahap perencanaan tergolong sedang, partisipasi pada tahap pelaksanaan tergolong sedang dan partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil tergolong sedang, sementara untuk partisipasi secara keseluruhan juga tergolong sedang; (3) Syarat tumbuh partisipasi berupa kemauan ( ) tergolong baik, sedangkan syarat tumbuh berupa kemampuan ( ) dan kesempatam ( ) tergolong sedang.