ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab Surat Keterangan Asal (SKA) Form-E ditolak Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Perak yang terjadi di PT Panah Perdana Logisindo Surabaya, mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 229/PMK.04/2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah dari objek penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer seperti data invoice, packing list, PIB, SPPB, SPTNP serta data impor dari China pada bulan Maret 2018 dan data profil perusahaan. Metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Data kedua berupa data sekunder yang didapatkan dari buku cetak, artikel, jurnal, undang-undang, dan Peraturan Kementerian.Tahapan teknik analisis data penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi penegasan kesimpulan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Surat Keterangan Asal (SKA) FormE ditolak Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Perak karena adanya kesalahan pada nama shipper yang tercantum didalamnya bukan manufacture dan penggunaan incoterm EXW serta kerugian kredibilitas bagi PT Panah Perdana Logisindo Surabaya selaku PPJK dan kerugian bagi importir yang mengharuskan membayar SPTNP sebesar Rp 149.680.000 untuk memperoleh SPPB.

Kata Kunci : Impor, Surat Keterangan Asal (SKA), China, Bea Cukai