Penulis Utama : Reyhan Prastha Wijaya
NIM / NIP : I0114100
×

Abstrak

Tingkat  pertumbuhan penduduk  yang  semakin meningkat menyebabkan kebutuhan tempat tinggal ikut meningkat. Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya membuat rumah susun, apartemen dan bangunan tinggi lainnya. Beton masih menjadi pilihan utama sebagai komponen penyusun bangunan  tersebut.  Beton sendiri memiliki beberapa  bahan  campuran  seperti pasir, kerikil, air, dan semen. Semen yang penggunaanya dalam jumlah beser bisa menciptakan  emisi gas  CO2   yang cukup signifikan, pada tahun 2007 industri produksi  semen  menyumbang  4,5%  emisi  gas  CO2   yang  memicu  terjadinya Global Warming. Terhitung untuk setiap 1 kilogram semen yang dihasilkan dari industri produksi semen, memancarkan emisi gas CO2  sebanyak 1 kilogram (M. Arezoumandi, C.A. Ortega, and J.S.Volz, 2014). Fly ash merupakan hasil dari sisa pembakaran batu bara yang dapat digunakan untuk mensubstitusi semen karena memiliki sifat pozzolan. Penggunaan fly ash dengan kadar lebih dari 50% serta penambahan superplastictizer mampu menghasilkan struktur beton yang daktail  dan  dapat  mengalir sendiri.  Dalam  pengaplikasiannya  dapat  dilakukan dengan pembuatan balok beton bertulang High Volume Fly Ash – Self Compacting Concrete (HVFA-SCC).

Pada penelitian ini benda uji tediri dari 2 jenis yaitu balok HVFA-SCC 50% 90 hari dan balok normal 28 hari yang memiliki dimensi panjang 2000 mm, lebar 150 mm, dan tinggi 300 mm. Kemudian balok beton bertulang tersebut akan diuji dengan menggunakan alat loading frame yang akan dibebani dengan 2 buah titik pembebanan pada 1/3 bentang. Perhitungan kapasitas lentur balok beton HVFA- SCC 50% dilakukan dengan menggunakan perhitungan momen ultimate oleh Whitney (1937) yang dimodifikasi dengan menggunakan stress block yang diperoleh dari grafik pemodelan hubungan tegangan – regangan beton HVFA- SCC 50% oleh Hudha (2018).

Berdasarkan  hasil  dari  penelitian  ini  didapatkan  bahwa  beton  HVFA-SCC memiliki nilai kapasitas lentur yang hampir sama dengan balok normal sebesar3,133 tm untuk balok HVFA-SCC dan 3,189 tm untuk balok normal. Selain itu balok HVFA-SCC memiliki nilai daktilitas yang lebih besar dari beton normal yaitu 10,95 untuk balok HVFA-SCC dan 10,76 untuk balok normal. Setalah dilakukan  perhitungan  momen  ultimate  modifikasi  yang  menggunakan  stress block grafik hubungan tegangan – regangan beton HVFA-SCC 50% maka didapat nilai sebesar 2,218 tm.
Kata Kunci : fly ash, hvfa-scc, kuat lentur

 

×
Penulis Utama : Reyhan Prastha Wijaya
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0114100
Tahun : 2018
Judul : Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete (HVFA-SCC) Usia 90 Hari
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2018
Program Studi : S-1 Teknik Sipil
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Prog. DIII Teknik Sipil-I0114100-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Agus Setiya Budi S.T, M.T.
2. Prof. Stefanus Adi Kristiawan,S.T., M.Sc., Ph.D.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.