Abstrak

Rantai pasok koran memiliki karakteristik berbeda dengan industri lainnya. Rantai pasok koran memiliki karakteristik unik dan spesifik seperti siklus rantai pasok bersifat harian, waktu produksi dari pengembangan produk hingga pengiriman singkat dan kurang dari satu hari, dan proses Plan-Source-Make-Deliver-Return berjalan dalam satu hari. Peredaran koran, atau oplah koran, mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir. Penurunan oplah koran terjadi berbagai negara dan hal yang sama terjadi di Indonesia. Sebagai validasi data, dilakukan observasi dan wawancara di harian Solopos, yaitu salah satu koran harian lokal di Surakarta dengan oplah tertinggi di Jawa Tengah, yang diterbitkan PT Aksara Solopos. Studi kasus digunakan untuk memahami proses bisnis, struktur rantai pasok industri koran, dan validasi model simulasi. Industri koran memiliki banyak permasalahan. Dari sudut pandang rantai pasok, permasalahan yang dapat digolongkan dalam 4 cycle activity, yaitu customer order cycle, replenishment cycle, manufacturing cycle, dan procurement cycle. Permasalahan tersebut secara bersamaan mencakup proses Plan-Source-Make-Deliver-Return. Proses-proses tersebut merupakan proses pada model SCOR. Model SCOR merupakan model dasar, atau model acuan referensi rantai pasok yang baik dan terstruktur. Model yang ada merupakan model pengukuran kinerja yang bersifat statis, tidak dapat diubah-ubah, sehingga diperlukan suatu cara untuk mengubah-ubah variabel yang terlibat untuk meningkatkan kinerja rantai pasok dan memperoleh beberapa alternatif pengambilan keputusan. Adanya kompleksitas dalam sistem rantai pasok industri koran menyebabkan model matematis akan sangat sulit memecahkan  permasalahan  industri  koran  yang bersifat  dinamis.  Kesulitan  tersebut mendorong perlunya model simulasi untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam sistem nyata. Penelitian ini merancang model simulasi yang mempertimbangkan komponen  supplier,  penerbit  koran,  percetakan  koran,  dan  distribusi.  Penelitian ini mengidentifikasi hubungan antar entitas yang terlibat dalam sistem rantai pasok industri koran  yang tergambar  dalam  causal  loop  diagram.  Model  simulasi  yang dibangun menggambarkan  perancangan  skenario kebijakan  untuk  meningkatkan  kinerja  rantai pasok yang diukur dengan atribut performansi reliability, responsiveness, agility, cost, dan asset management efficiency. Strategi yang disusun untuk meningkatkan kinerja rantai pasok, yaitu melakukan perhitungan ulang biaya produksi terutama biaya bahan baku dan biaya cetak, perbaikan dan perawatan mesin cetak, perencanaan safety stock, perencanaan pembelian bahan baku, investasi armada transportasi secara bertahap, evaluasi hubungan dengan supplier, dan merancang sistem evaluasi kinerja pemasok.

Kata Kunci: Model Simulasi, Sistem Dinamis, Supply Chain, Industri Koran, Pengukuran Kinerja, Supply Chain Operation Reference (SCOR).