×
ABSTRAK
Latar Belakang: Data di NIOSH menyebutkan bahwa 40% pekerja menganggap pekerjaan menjadi stressor utama dalam hidup mereka. Berdasarkan hasil survei awal pada pekerja sewing di CV Surya Alam Abadi Sukoharjo, 9 pekerja mengalami stres kerja dan 2 diantaranya mengalami stres berat. Stres kerja bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya faktor pekerjaan karena konflik interpersonal, dan tuntutan kerja, faktor individu, faktor aktivitas di luar pekerjaan serta faktor dukungan sosial yang dirasakan oleh pekerja.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 80 pekerja sewing di CV Surya Alam Abadi Sukoharjo dan menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah NIOSH Generic Stress Questionnaire. Metode analisis yang digunakan adalah uji korelasi Spearman dan uji regresi logistik ganda.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara konflik interpersonal (p-value:0,002) dan tuntutan kerja (p-value:0,019) dengan stres kerja. Tidak ada hubungan antara faktor dukungan sosial (p-value:0,659) dengan stres kerja. Analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling dominan berhubungan dengan stres kerja adalah tuntutan kerja (odd ratio: 0,292).
Simpulan: Terdapat hubungan antara konflik interpersonal dan tuntutan kerja dengan stres kerja namun tidak ada hubungan antara faktor dukungan sosial dengan stres kerja, serta tuntutan kerja sebagai faktor yang dominan menyebabkan stres kerja pada pekerja sewing CV Surya Alam Abadi Sukoharjo.
Kata Kunci : Stres Kerja, Konflik Interpersonal, Tuntutan Kerja