Penulis Utama : Athif Rasyid Shalahudin
NIM / NIP : D0311012
×

Padepokan Seni Sarotama adalah salah satu lembaga informal berkecimpung dalam bidang kesenian yang berada di Karanganyar. Pengajaran berfokus kepada anak-anak usia dini karena di usia ini merupakan tahap penting dalam perkembangan karakter dan akhlak anak. Maka perlunya pendidikan budi pekerti sebagai bekal anak di kemudian hari. Penelitian ini berfokus pada bagaimana enkulturasi budi pekerti pada dalang bocah di Padepokan Seni Sarotama dengan menggunakan interaksionalisme simbolik
Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal yang membahas interaksi simbolik dalang bocah memaknai  nilai-nilai  luhur  pada kesenian wayang dalam lakon Dewa Ruci di Padepokan Seni Sarotama. Data bersumber dari informasi yang diperoleh langsung dari informan, studi pustaka, dokumen tertulis dan arsip, serta data visual. Teknik pengumpulan data digunakan wawancara,   observasi, dan  dokumentasi.  Pemilihan  informan  dipilih  secara purposive, dalam hal ini informan dipilih berdasarkan tipifikasi jenis kelamin, pengajar, siswa, dan orang tua   siswa   di   Padepokan   Seni   Sarotama,   sehingga   informan   berjumlah   9 (Sembilan) orang. Data dianalisis dengan analisis model interaktif yang menggunakan tiga komponen utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Validitas data digunakan teknik triangulasi sumber.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa enkulturasi budi pekerti di Padepokan Seni Sarotama terjadi melalui pendidikan. Pendidikan di Sarotama menggunakan kesenian wayang sebagai media pendidikan kepada dalang bocah. Kesenian wayang dalam lakon Dewa Ruci sebagai media dalam enkulturasi budi pekerti adalah jenis kesenian yang dapat memuat lima nilai luhur universal yang dikemukakan oleh Kluckhohn. Dan nilai-nilai itu ditransfer lewat simbol-simbol yang terdapat didalamnya. Nilai keteguhan, keyakinan, kesetiaan, keikhlasan, kedisiplinan, bakti kepada keluarga (khususnya orang tua), bakti kepada guru, menghargai dan menyayangi sesama, dan   nengenaken marang manembah (mengutamakan dalam beribadah kepada Allah) merupakan nilai yang terdapat dalam lakon Dewa Ruci. Nilai-nilai itulah yang nantinya akan dimaknai dan di intepretasi dalam diri, serta di resapi secara natural oleh anak sebagai aktor

 

×
Penulis Utama : Athif Rasyid Shalahudin
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0311012
Tahun : 2018
Judul : Enkulturasi Budi Pekerti Pada Dalang Bocah (Studi Kasus Tentang Pembudayaan Budi Pekerti Lewat Lakon Wayang Dewa Ruci Kepada Dalang Bocah di Padepokan Seni Sarotama Karanganyar)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2018
Program Studi : S-1 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP-Prodi Sosiologi-D 0311012-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Argyo Demartoto, M.Si
Penguji :
Catatan Umum : Lamp unpublish
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.