ABSTRAK

Sebagai Televisi Islami, ADI TV Yogya hadir dengan program-program acara yang menonjolkan etika penyiaran Islami yang dikolaborasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal budaya Yogyakarta. Muhammadiyah sebagai organisasi yang menggagas stasiun ADI TV bukanlah sebuah hal yang baru untuk mengelola stasiun televisi. Karena pada awalnya, Muhammadiyah mengelola stasiun tertua di Indonesia yaitu TV UAD (Universitas Ahmad Dahlan). Sementara komisaris ADI TV yaitu Amin Rais mengatakan modal awal stasiun tv sekitar 20 juta dan berharap bisa bersaing dengan lima tv lokal di Yogyakarta. Pendirian ADI TV merupakan hasil amanat Mukatamar Muhammadiyah pada 1995 silam. Namun baru pada tahun 2008 rencana tersebut dapat terlaksana. Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis mendapatkan kesempatan untuk bergabung di ADI TV Yogyakarta selama dua bulan, dan mendapat tugas sebagai programmer siaran di ADI TV Yogyakarta. Menjadi programmer siaran memiliki tanggung jawab yang besar atas hasil siaran yang telah ditayangkan kepada publik. Kuliah Kerja Media merupakan salah satu tahapan pembelajaran mahasiswwa dalam melatih kemampuan mahasiswa untuk mengetahui proses kerja terutama dibidang broadcast. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Media, Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses menyusun playlist siaran, pelaksanaan live hingga penayangan televisi dari awal sampai akhir. Tidak hanya menambah pengetahuan, melalui Kuliah Kerja Media mahasiswa juga dapat menambah relasi sehingga dapat membangun karir pada bidang pertelevisian di masa mendatang. Sebagai orang yang bekerja di Kantor, penulis dituntut untuk tanggung jawab, tepat waktu, cekatan dan peka terhadap situasi dan kondisi.

(Kata Kunci: Televisi Lokal, ADI TV Yogya, Kuliah Kerja Media, Programmer Siaran)