Penelitian ini mengungkapkan struktur teks yang membangun cerpen Nu’mani (2012) karya Kamil Kilani dengan teori struktural menurut Robert Stanton. Selain itu, penelitian ini megungkapkan struktur kepribadian tokoh utama menurut teori struktur kepribadian Sigmund Freud. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menguraikan data-data yang ada pada teks cerpen tersebut.
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menemukan lima pola struktur kepribadian tokoh utama (Nu’mani). Pola pertama menjelaskan id Nu’mani yakni keinginannya untuk makan. Ego meredekan keinginan id karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Superego memilih untuk membeli madu kemudian mengoleskannya pada roti dan memakan roti tersebut setelah pekerjaannya selesai. Pola kedua yakni id Nu’mani ingin makan  tanpa adanya gangguan. Ego meredakan keinginan id karena pada kenyataannya terdapat banyak lalat yang hinggap di atas rotinya. Keinginan id yang besar membuat superego harus memukul dan membunuh tujuh lalat. Id pada pola ketiga yaitu keinginan Nu’mani menunjukkan eksistensinya kepada semua orang. Ego menyadarkan bahwa Nu’mani tidak bisa hanya berdiam diri di rumah. Superego Nu’mani memutuskan untuk pergi dari rumah agar id terpenuhi. Pola keempat menjelaskan id Nu’m% dan yang ingin menunjukkan kehebatan yang dimilikinya. Namun, ego meredakan keinginan id, karena di hadapannya terdapat rintangan yakni Raksasa. Keinginan id yang kuat membuat superego Nu’mani mengambil langkah untuk  menghadapi Raksasa dengan cara mengelabuinya. Pada pola kelima, id dalam diri Nu’mani ingin mendapatkan tahta kerajaan dan menikahi Putri. Ego menunjukkan kepada id bahwa pada kenyataanya terdapat berbagai hambatan untuk memenuhi kepuasan id. Superego mengambil langkah untuk melewati hambatan tersebut dengan cara cerdik yang dimilikinya.