ABSTRAKPerkembangan industri fashion yang dinamis mengakibatkan produk fashion memiliki masa penjualan yang pendek sehingga penawaran barang tidak fleksibel atau disebut produk perishable. Maka produk fashion memerlukan strategi harga yang tepat untuk memasarkan produknya sebelum melewati masa decline. Selain itu penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh faktor biaya total, laba, serta jangka waktu perputaran produk (usia produk) terhadap pemilihan strategi harga.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk strategi harga serta analisis regresi logistik untuk mengestimasi faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi harga. Hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa strategi yang paling umum digunakan pada produk fashion apparel yang telah memasuki masa decline ialah strategi diskon cuci gudang (clearance sales). Sementara berdasarkan analisis regresi logistik, variabel biaya total, laba, jangka waktu perputaran produk berpengaruh signifikan terhadap strategi harga. Dalam hal ini variabel biaya total berpengaruh negatif terhadap pemilihan strategi harga sedangkan variabel laba dan jangka waktu perputaran produk berpengaruh positif terhadap pemilihan strategi harga produk yang telah memasuki masa decline.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan untuk produk fashion apparel yang sudah habis masa penjualannya (out-of-date) sebaiknya menerapkan strategi harga diskon cuci gudang untuk mengurangi penumpukan stok produk sebab strategi diskon lebih fleksibel dan menarik. Sementara itu, untuk produk dengan kategori biaya total yang tinggi sebaiknya menerapkan strategi harga bundling atau harga tetap yang lebih sesuai demi menghindari kerugian.Kata Kunci: Biaya Total, Laba, Pusat Grosir Solo, Strategi Harga, Usia Produk, Perishable.