ABSTRAK

Area kerentanan bencana gempabumi merupakan suatu wilayah yang memiliki tingkat risiko tinggi mengalami kerusakan ketika terjadi bencana gempabumi. Mikrotremor adalah getaran lemah di permukaan bumi dengan amplitudo pergeseran sekitar 0,1-1 mikron, dan kecepatan amplitudo sekitar 0,001-0,01cm/detik, akibat adanya sumber getar yang disebabkan oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia. Gunung Pandan merupakan gunung yang berada di wilayah selatan Kabupaten Bojonegoro, berbatasan dengan Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk. Secara geologi, Gunung Pandan tersusun dan didominasi batuan breksi gunungapi (breksi Pandan) yang terbentuk pada masa awal Plistosen. Pengukuran mikrotremor merupakan metode untuk mengetahui sifat dinamis lapisan tanah, seperti frekuensi natural tanah (f0) dan faktor amplifikasi (penguatan) tanah. Pengukuran mikrotremor mudah dilakukan, tidak menimbulkan kerusakan pada tanah, dan tidak menimbulkan kebisingan sehingga aman dilakukan di permukiman warga. Pengukuran mikrotremor menggunakan alat portable seismograf tiga komponen SL07 SARA single station. Data hasil pengukuran dianalisis dengan menerapkan metode analisis horizontal to vertical spectral ratio (HVSR), menggunakan perangkat lunak Easy HVSR. Hasil analisis HVSR berupa nilai frekuensi natural tanah (f0) dan nilai faktor amplifikasi (Ag) tanah. Nilai indeks kerentanan tanah (Kg) didapatkan dengan cara membandingkan kuadrat nilai Ag terhadap nilai f0. Pembuatan peta mikrozonasi indeks kerentanan tanah menggunakan perangkat lunak Surfer 13. Distribusi mikrozonasi indeks kerentanan tanah menunjukkan bahwa area yang dekat dengan Gunung Pandan relatif stabil terhadap goncangan gempabumi, dan semakin menjauhi Gunung Pandan pola kestabilan terhadap goncangan gempabumi semakin berkurang (kerentanan tanah semakin besar).
 
Kata kunci: Mikrotremor, HVSR, indeks kerentanan tanah, Gunung Pandan