ABSTRAK

Latar Belakang : CV Bonjor Jaya dan CV Mega Jaya Logam merupakan industri yang bergerak dibidang pengecoran logam. Bahan baku Cil yang digunakan dalam proses pengecoran logam mengandung Pb sebesar 0,0219% dari 1,5 ons produk logam jadi yang dapat memadat membentuk partikel berukuran <5μ sehingga beresiko terhirup oleh pekerja. Menurut WHO (2016) kadar Pb dalam darah sebanyak 10-30 μg/dL pada orang dewasa menyebabkan gangguan tekanan darah sistolik yang mengakibatkan serangan jantung, sindrom metabolik, dan gagal ginjal pada pekerja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar timbal (Pb) dalam darah dengan tekanan darah pekerja CV Bonjor Jaya dan CV Mega Jaya Logam Ceper Klaten.

Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional dan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang bekerja di ruang produksi CV Bonjor Jaya dan CV Mega Jaya Logam yang berjumlah 82 orang. Pengukuran kadar timbal dalam darah menggunakan Atomic Absorbtion Spectofotometri (AAS) Laboratorium MIPA UNS, sedangkan tekanan darah menggunakan Sfignomanometer. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Korelasi Spearmen.

Hasil : Hasil penelitian dari 82 responden yang diteliti menunjukkan rerata kadar timbal dalam darah 77,21 µg/dL. Semua responden memiliki kadar timbal dalam darah melebihi NAB (40 µg/dL). Rerata tekanan darah sistolik 152 mmHg dan tekanan darah diastolik 92 mmHg termasuk kategori hipertensi derajat 1. Hasil uji Korelasi Spearmen menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan Pb dengan tekanan darah sistolik dengan nilai r = 0,885 (sangat kuat) dan diastolik dengan nilai r = 0,617 (kuat), p value = 0.001 dengan nilai arah korelasi + (positif).

Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar timbal (Pb) dalam darah dengan tekanan darah dan arah korelasi positif

Kata Kunci : Kadar Timbal (Pb), Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pengecoran Logam