×
Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang obat dan penggunaannya merupakan penyebab terjadinya kesalahan pengobatan dalam swamedikasi. Padahal, swamedikasi efektif untuk menghilangkan keluhan karena 80% sakit bersifat self- limiting, yaitu sembuh sendiri tanpa intervensi tenaga kesehatan, biaya pembelian obat relatif lebih murah daripada biaya pelayanan kesehatan, dan hemat waktu karena tidak perlu menggunakan fasilitas atau profesi kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien terhadap swamedikasi penyakit batuk di Apotek Nusukan Surakarta. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian non eksperimental atau survei dengan desain crosssectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah pasien Apotek Nusukan Surakarta yang melakukan swamedikasi kasus batuk dengan sampel yang diteliti sebanyak 96 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya disertai wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan swamedikasi penyakit batuk termasuk dalam kategori cukup baik sebesar 51%, kurang baik sebesar 36,5% dan baik sebesar12,5%.