ABSTRAK
     Peran dokumen dalam perdagangan internasional sangatlah penting, penulisan dokumen dan pengiriman dokumen yang tidak sesuai dengan data manifest kepada importir dapat mengakibatkan barang tersebut tidak dapat dikeluarkan dari pelabuhan.
     Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan proses pengeluaran barang impor ditahan muatan less than container load (LCL) yang dilakukan oleh PT Link Pasipik Indonusa secara bertahap.
     Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu  menjelaskan secara menyeluruh terhadap objek dan permasalahan yang diteliti serta mengumpulkan fakta yang tidak hanya dari teori yang tersedia namun disertai juga dengan fakta-fakta yang ditemukan di tempat penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan karyawan PT Link Pasipik Indonusa. Data sekunder yang didapatkan dari dokumen, buku, dan website beacukai.
     Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Link Pasipik Indonusa dalam menangani impor barang mengalami kendala yaitu barang tidak dapat dikeluarkan dari pelabuhan akibat dokumen bill of lading (B/L) yang tidak sesuai dengan data manifest. Redress merupakan solusi yang harus dilakukan agar barang tersebut dapat segera dikeluarkan dari pelabuhan. Saran yang dianjurkan untuk mencegah kesalahan pengiriman dokumen yaitu dengan melakukan komunikasi dengan pihak agen di luar negeri dan memastikan dokumen bill of lading (B/L) mana yang nantinya digunakan untuk mengeluarkan barang dari pelabuhan.

Kata Kunci: impor, barang ditahan, less container load (LCL), freight forwarder