ABSTRAK

Pendahuluan: Prolaps uteri adalah jatuhnya rahim ke vagina atau bahkan keluar dari kemaluan. Penyakit ini sering diderita oleh kaum wanita pernah melahirkan secara normal. Insidensi prolaps uteri cukup tinggi namun penyakit ini belum menjadi sorotan. Walaupun prolaps uteri bukan merupakan penyakit yang mengancam nyawa dengan serta merta, gejala yang menyertai prolaps uteri bisa memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Terdapat empat stadium prolaps menurut klasifikasi Halfway Baden-Walker. Instrumen yang dikembangkan dalam evaluasi ini adalah kuesioner Prolapse Quality of Life Questionnaire (P-QOL). Perbedaan tingkat stadium prolaps uteri tentunya akan menimbulkan persepsi kualitas hidup yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stadium prolaps uteri dengan kualitas hidup penderitanya di Kabupaten Temanggung. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 30 pasien prolaps uteri dari tiga rumah sakit di Kabupaten Temanggung yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok prolaps yang belum keluar dari himen (stadium 1 dan 2) serta kelompok dengan prolaps yang sudah keluar dari himen (stadium 3 dan 4). Sampel diambil secara accidental sampling. Setelah sampel menyetujui informed consent, dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner P-QOL. Variabel yang diteliti adalah kualitas hidup pasien sesuai dengan stadium yang diderita. Data dianalisis dengan uji T independen. Hasil : Uji t tidak berpasangan menunjukkan nilai p sebesar 0.006 Nilai t hitung didapatkan sebesar 2.992. (p=0.006, t hitung=2.992) Simpulan: Terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara stadium prolaps uteri dengan kualitas hidup penderitanya di Kabupaten Temanggung.

Kata Kunci: Prolaps Uteri, Stadium Prolaps Uteri, Kualitas Hidup.