Penulis Utama : Sisnadhika Januar Rahma
NIM / NIP : H0714134
×

ABSTRAK

Kentang merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan di kawasan dataran tinggi, yang memiliki keuntungan usahatani yang cukup besar. Salah satu kendala peningkatan produksi kentang di Indonesia adalah serangan nematoda sista kuning (Globodera rostochiensis). Penurunan hasil panen kentang saat populasi nematoda ini sangat tinggi di suatu daerah dapat mencapai 80%. Penangan terhadap Nematoda Sista Kuning (NSK) untuk saat ini, bisa dilakukan dengan penggunaan varietas resisten, praktek bercocok tanam yang baik (GAP), penggunaan musuh alami, dan penggunaan nematisida. Perlu langkah lebih lanjut dalam mengendalikan serangan NSK, yang lebih ramah lingkungan. Salah satu cara yang diharapkan mampu untuk mengendalikan nematoda dan meningkatkan hasil tanaman kentang adalah dengan menggunakan sistem pertanaman tumpang sari antara kentang dan tanaman perangkap (trap crop) nematoda. Tanaman yang diduga dapat menjadi alternatif dalam penerapan sistem tumpangsari dengan kentang untuk mengendalikan NSK adalah kunyit (Curcuma domestica). Kunyit merupakan jenis tanaman rimpang yang memiliki banyak manfaat. Tanaman kunyit mengandung beberapa senyawa utama yaitu minyak atsiri, kurkumin, metanol, resin, eugenol, dan senyawa lainnya. Beberapa senyawa minyak atsiri dan metanol maupun eugenol diduga memiliki aktivitas biologi yang bersifat menolak (Repellent) atau bahkan dapat mematikan nematoda parasit tanaman pada fase tertentu.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penerapan tumpangsari kunyit dan kentang dalam mengendalikan serangan NSK.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dieng, Kabupaten Banjarnegara dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai November 2017 – Februari 2018. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor (jumlah kunyit) diulang sebanyak 9 kali. Analisis data menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95%. Apabila perlakuan berpengaruh nyata terhadap variabel yang diamati, analisis dilanjutkan dengan uji perbandingan rata-rata menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hubungan antara parameter dianalisa dengan menggunakan uji korelasi.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa beberapa kombinasi perlakuan tumpangsari kunyit dan kentang berpengaruh nyata (P< 0,05) terhadap populasi NSK. Perlakuan Kunyit 2 Kentang 1 memberikan hasil populasi NSK paling rendah (221,11 sista tiap 100 g tanah dan 1,78  nematoda J2 tiap 100 g tanah) dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Menurunnya populasi NSK dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti senyawa kimia yang dikeluarkan rimpang kunyit di sekitar perakaran. Pertumbuhan tinggi tanaman yang tertinggi pada kombinasi perlakuan K1P1 (Kunyit 1 Kentang 1) (21,15 cm) dengan hasil tertinggi yaitu 8.90 g.
Kata Kunci : Sari Kentang dan Kuning

 

×
Penulis Utama : Sisnadhika Januar Rahma
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0714134
Tahun : 2018
Judul : Tumpang Sari Kentang dan Kunyit untuk Mengendalikan Serangan Nematoda Sista Kuning (Globodera Rostochiensis)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2018
Program Studi : S-1 Agroekoteknologi
Kolasi :
Sumber : UNS- F. Pertanian, Prog. Studi DIII Agroteknologi-H0714134-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Subagiya, M.P.
2. Ir. Susilo Hambeg Poromarto, M.Sc, Ph.D
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.