ABSTRAK

Latar Belakang: Mioma uteri adalah penyakit kandungan yang sering dijumpai di masyarakat. Di Indonesia terdapat 2,39-11,7% penderita mioma uteri dari total kasus rawat inap ginekologi dan menjadi urutan kedua penyakit ginekologi tersering di Indonesia setelah kanker serviks. Penyakit ini mampu menurunkan kualitas hidup penderita akibat gejala-gejala yang ditimbulkan tersebut seperti metroragia, menoragia, nyeri, dan infertilitas. Faktor-faktor penyebab mioma uteri belum diketahui secara pasti, namun terdapat peran penting esterogen. Faktor risikoyangmemicumunculnya miomauteriyaitu usia,ras, usiamenarche,paritas, penggunaankontrasepsihormonal,indeksmassatubuh,dangayahidup. Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dilakukan pada bulan September – Oktober 2018 di bagian rekam medis RSUD Dr. Moewardi. Subjek penelitian adalah wanita terdiagnosis mioma uteri dalam kurun waktu mulai bulan Januari 2017 hingga bulan April 2018. Pada penelitian ini dipilih sebanyak 53 subjek penelitian yang diambil menggunakan simple random sampling. Data kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson danujiregresilinear. Hasil: Uji korelasi dan regresi menunjukkan bahwa pada IMT dan ukuran mioma uteri memiliki koefisien korelasi sebesar 0,363, koefisien regresi sebesar 21,11, dan koefisien determinasi sebesar 0,1316 dengan signifikansi p=0,008. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan derajat lemah antara IMT dan ukuran miomauteriyangbermaknasecarastatistik. Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dan ukuran mioma uteri di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Moewardi pada Januari 2017–April2018.

KataKunci:MiomaUteri,IndeksMassaTubuh