×
ABSTRAK
Usaha dan pengembangan peternakan saat ini menunjukkan prospek yang sangat cerah dan mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi pertanian di Indonesia, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun dalam penyediaan bahan baku industri.Peternakan Anittya merupakan salah satu peternakan ayam ras petelur yang terletak di Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.Peternakan Anittya memiliki 14.982 ekor ayam ras petelurdanmampu menghasilkan telur ayam ras sebanyak 1000 kg/hari.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis telur ayam ras yang tidak sesuai dengan standar mutu,jenis cacat yang paling dominan,faktor penyebab yang mempengaruhi jenis cacat dominan, dan upaya pengendalian mutu untuk mengatasi faktor penyebab jenis cacat dominan telur ayam ras di Peternakan Anittya. Metode dasar penelitian ini adalahanalisis deskriptif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja. Metode penentuan responden pada penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan keterkaitan dan kompetensi responden terhadap data yang dibutuhkan.Responden pada penelitian ini adalah satu orang pemilik dan 7 karyawan di Peternakan Anittya.Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.Analisis data yang digunakan adalah (1)Analisis Lembar Pengecekan (Check Sheet), (2) Analisis Histogram, (3)Analisis Peta Kendali (Control Chart), (4)Analisis Diagram Pareto, (5) Analisis Fishbone Diagram (Diagram Sebab-Akibat), dan (6)Membuat Rekomendasi atau Usulan Perbaikan Mutu.Hasil penelitian menunjukkan jenis kerusakan telur ayam ras yang menjadi prioritas perbaikan yaitu telur ayam ras kerdil sebesar 46,43% dan telur ayam ras kotorsebesar 33,40%. Analisis ?????-chartdiperoleh batas kontrol (Control Line/ CL) sebesar 0,06; batas kendali atas (Upper Control Limit/ UCL) sebesar 0,07; dan batas kendali bawah (Lower Control Limit/ LCL) sebesar 0,05serta ditemukan 5titik yang berada di luar nilai UCL. Usulan tindakan perbaikan terhadap kerusakan yang menjadi prioritas perbaikan dominanterhadap telur ayam ras kerdildari faktor metodeyaitudengan pengontrolanberat badan ayam ras pada masa starter dan growerdengan pengawasanyang lebih selektif; faktorbahan bakukarena ayam ras terkena virus H9N2 dan IB variandengan melakukan vaksinasi secara rutindan penerapanbiosekuriti yang baik; pada telur ayam ras kotor,kerusakan telur terjadi karena faktor manusiayaitu pembersihan cage yang kurang teratur. Diatasi denganmeningkatkankebersihan cagedari satu bulan sekali menjadi 2 minggu sekali dan penambahan jadwal pengambilan telurmenjadi 3 kali sehari. Faktor mesin yaitutelur yang keluar tidak dapat meluncur kebawah cagekarena tersangkut oleh kotoran ayamdiatasi denganpemeriksaan keadaan kandang secara teratursetiap 1 bulan sekali agar kandang tetap berfungsi dengan baik. Faktor metode diatasi denganmenambah jumlahkaryawan, agar tugas karyawan tidak menumpuk sehingga pengambilan telur tidak terlambat dari jadwal.