ABSTRAK

Latar Belakang : Pekerjaan yang membutuhkan penanganan material secara manual masih banyak ditemui di Indonesia dikarenakan Indonesia termasuk negara padat karya sehingga peran serta manusia dalam segala jenis pekerjaan masih sangat diandalkan. Penggunaan postur kerja yang tidak ergonomis saat melakukan pekerjaan akan menyebabkan kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) terutama pada sistem Musculoskeletal Disorder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko postur kerja dengan menggunakan metode REBA di Area Workshop PT Bina Pertiwi Jakarta Timur.
Metode : Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif yaitu memberikan gambaran dan penilaian terkait bahaya ergonomi pada penanganan material secara manual. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, penilaian dan studi kepustakaan. Kemudian data yang diperoleh dibahas dengan membandingan dengan merode Rapid Entire Body Assessment(REBA).
Hasil : Pekerjaan Manual Handling yang dinilai meliputi area predel forklift, warehouse marketing, workshop servce dan operator forklift. Dari aktivitas pada area tersebut diperoleh hasil 1 aktivitas man power masuk dalam kategori tingkat risiko sangat tinggi, 4 aktivitas man power dalam kategori tingkat risiko tinggi, 3 aktivitas man power masuk kategori tingkat risiko sedang dan 1 aktivitas man power masuk dalam tingkat risiko rendah. Aktivitas man power yang masuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi diperlukan tindakan sesegera mungkin.
Simpulan : Tingginya tingkat risiko pada beberapa postur kerja disebabkan oleh aktivitas yang tidak ergonomis seperti leher fleksi atau ekstensi, badan membungkuk, kaki tidak tertopang dengan baik, teknik mengangkat beban yang salah, layout kerja, tidak patuhnya pekerja terhada SOP. Saran yang diberikan adalah pengendalian rekayasa teknik dan pengendalian administratif.

Kata Kunci : Postur Kerja, REBA, Manual Handling