×
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui debit aliran permukaan di sebagian wilayah Kecamatan Grogol tahun 2017 dan tahun 2031; (2) Mengetahui arahan persebaran sumur resapan di sebagian wilayah Kecamatan Grogol tahun 2017 dan tahun 2031.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kualitatif yang dilaksanakan dengan Metode Survai. Populasi dalam penelitian ini adalah semua tutupan lahan (berdasarkan tabel koefisien C menurut U.S Forest Service, 1980) yang ada di Desa Madegondo, Langenharjo, Gedangan, Grogol, Kwarasan, Kadokan dan Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Desa. Teknik analisis data meliputi perhitungan untuk (1) mengetahui Pendugaan Debit Aliran Permukaan tahun 2017 dan tahun 2031 dengan metode rasional (Asdak 2010:161) (2) mengetahui Arahan Persebaran Sumur Resapan.
Hasil penelitian ini adalah: debit aliran permukaan di lokasi penelitian pada tahun 2017 adalah 29,90 m3/detik dan diprediksikan pada tahun 2031 adalah sebesar 33,99 m3/detik, sehingga terjadi peningkatan sebesar 4,09 m3/detik. Peningkatan kelas debit aliran permukaan hanya terjadi di dua desa yaitu Desa Gedangan dan Desa Langenharjo. Desa yang mengalami peningkatan tersebut berada disebelah selatan pusat kegiatan, hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan diprediksikan akan lebih berkembang dan mengarah menuju selatan pusat kegiatan Kecamatan Grogol yang berada di Desa Madegondo dan Desa Grogol. Berdasarkan analisis penulis, faktor yang mempengaruhi arah perkembangan pembangunan ini adalah jarak desa dengan pusat kegiatan dan aksesbilitas di masing-masing desa.
Arahan jumlah sumur resapan untuk lokasi penelitian adalah 7771 sumur untuk tahun 2017 dan 9329 sumur untuk tahun 2031. Desa dengan arahan jumlah sumur resapan paling sedikit untuk tahun 2017 dan tahun 2031 adalah Desa Kwarasan dengan kebutuhan 653 dan 798 sumur. Desa dengan arahan jumlah sumur resapan terbanyak untunk tahun 2017 adalah Desa Pondok dengan kebutuhan 1435 sumur dan untuk tahun 2031 adalah Desa Langenharjo dengan kebutuhan 2119 sumur. Hanya terdapat satu desa yang mengalami peningkatan kelas kebutuhan sumur resapan yaitu Desa Langenharjo.