ABSTRAK

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  dan  menjelaskan:  1)
struktur intrinsik novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari, 2) aspek kejiawaan yang dialami tokoh utama dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari, 3) konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari, 4) nilai pendidikan karakter yang dapat diambil dari kisah tokoh utama dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky  Madasari,  dan  5)  relevansi  novel  Kerumunan  Terakhir  karya  Okky Madasari sebagai materi ajar Bahasa Indonesia di SMA.
Bentuk  penelitian  ini  adalah  penelitian  kualitatif  dengan  pendekatan
psikologi sastra. Data penelitian ini berupa naskah naskah novel yang berjudul Kerumunan Terakhir karya Okky Madaari serta beberapa informan. Sumber data yang digunakan adalah dokumen/arsip dan informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan analisis dokumen. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber, triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif.
Hasil penelitian ini yakni konflik batin yang dialami tokoh utama (Jayanegara)  yaitu:  (1)  Jayanegara  pernah  dititipkan  orang  tuanya  di  rumah simbah untuk dirawat dan diberi pendidikan sesuai adat masyarakat di sana; (2) Ibu  Jayanegara  memilih  berpisah  dengan  bapaknya  dan  meninggalkan  rumah akibat permasalahan keluarga ketika Jayanegara berumur dua puluh tahun; (3) Jayanegara memiliki pacar yang bernama Maera yang mampu mengubah sudut pandangnya di dunia maya yang serba canggih sekarang ini. (4) Jayanegara rindu dengan  sosok   Ibu   setelah   beberapa   waktu  telah  tinggal  berpisah  dengan Jayanegara. (5) Jayanegara menjadi anak dari keluarga broken home. (6) Jayanegara memiliki ambisi yang besar menguasai dunia maya elalui media sosialnya serta dapat memegaruhi orang banyak. (7) Jayanegara tidak menyukai perilaku Bapaknya yang negatif dan silau dengan godaan wanita. (8) Jayanegara ingin menunjukkan kesalahan Bapaknya dengan cara propaganda melalui media sosialnya. (9) Jayanegara berhasil mempengaruhi orang banyak melalui kekuatan media sosialnya. Nilai pendidikan karakter yang dapat diteladani dan diimplementasikan dalam kehidupan adalah demokratis, rasa ingin tahu, toleransi, dan komunikatif. Novel ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif materi ajaryang bersesuaian dengan kompetensi dasar mengidentifikasi struktur, bahasa, dan nilai pendidikan dalam novel ubtuk siswa kelas XII SMA.

Kata Kunci: psikologi sastra, konflik batin tokoh utama, pendidikan karakter